"Menggapai harapan setinggi gunung dengan berfikir seluas samudera"

Jumat, 30 Agustus 2013

Jalan-jalan ke Taman Nasional Baluran "Africa Van Java"

Masih di edisi liburan lebaran bareng keluarga (ibu, adik-adikku, sepupu, keponakan). Beberapa kali rencana ke Baluran selalu gagal, namun kali ini bermodal tekad yang kuat serta doa restu dari kelurga akhirnya kesampaian #lebay, hahaha.... 
Kami berangkat siang dari rumah sehabis dzuhur pada tanggal 14 Agustus 2013 dengan rute Yosowilangun Lumajang - Tanggul Jember - Bondowoso - TN Baluran Situbondo. Setengah lima sore sampai disana, dengan rencana awal mau mendirikan tenda gagal setelah kami dapat informasi dilarang mendirikan tenda saat kami membeli karcis di pintu masuk taman nasional. Namun disini ada fasilitas penginapan di Bekol (Padang Savana) dan Bama (pantai). Saat di kantor perijinan diinfokan kamar ataupun cottage penuh (full booking), adyah!!! Dan disarankan untuk balik saja, pagi-pagi kesini "kata petugas taman nasional. Karena memang terlalu sore dan dari pintu depan untuk ke Bekol dan Pantai Bama bisa menghabiskan waktu 1/2 jam. Akhirnya kami memutuskan untuk nekad barangkali masih ada cottage yang kosong atau pas kesana penginap sebelumnya sudah pulang. Dan ternyata kami beruntung, di Bekol penuh dan dapatnya cottage di Pantai Bama. Lokasinya pas menghadap pantai dan harganya sangat terjangkau. Sayangnya kantin disini di malam hari belum tentu buka, namun fasilitas dapur dapat dipakai pengunjung. Karena kami berencana camping ya pastinya alat masak seperti gas stove, panci , piring serta bahan makanan seperti beras, mie dan lauk-pauk sudah kami siapkan sebelum sampai sini. Kami semua sangat menikmati liburan kali ini, malam hari bisa mancing, pagi-pagi bisa main di pantai, snorkeling dll.

Jalan-jalan ke Teluk Meru - Taman Nasional Meru Betiri (edisi 2013)




Bagi kami Teluk Meru merupakan destinasi yang memiliki ikatan batin bagi kami #lebay. Kami Bluzzukan Community seakan tidak akan pernah melupakan setiap pengalaman kami di Taman Nasional Meru Betiri. Hutan yang masih alami, binatang liar, pemandangan pantai yang indah dan terutama spot mancing di muara Teluk Meru Barat dan semua itu patut kita hargai dan kita jaga kelestariannya. Sebelum berangkat ke Teluk Meru, teman-teman dan beberapa saudara sudah menunggu di rumah untuk kepulangan saya dari Tanjung Papuma. Saat saya tiba, para maniak bluzzcom segera menyiapkan beberapa peralatan dan menaikkannya ke dalam dan di atas roof rack si jimny. Kendaraan yang kami pakai kali ini 1 mobil dan 2 motor untuk menampung 8 orang. Karena kami berangkat sudah sore, sudah dipastikan tracking kali ini di malam hari. Saat di perjalanan, mobil ada masalah dan sempat kami ke bengkel daerah Ambulu dan dipastikan klo laher/bearing as roda belakang sisi kiri jebol, dampaknya klo jalan tidak stabil dan timbul suara glodakan di gardan belakang. Dan apesnya bengkel bubutnya lagi tutup karena masih hari raya, (untuk pasang laher baru harus "ditrack" di bengkel bubut). Sempat bingung untuk lanjut atau berhenti sampai disini, karena resikonya as roda bisa lepas. Akhirnya saya putuskan untuk lanjut, namun berhenti sampai desa Curah Nongko karena jalannya masih dibilang enak. Saat malam hari kami tiba di perkampungan sebelum masuk hutan ini, kami berencana titip kendaraan di rumah terakhir yang deket dengan hutan dan rencananya perjalanan kami lanjutkan dengan jalan kaki. Sebenarnya dengan kendaraan bisa, namun dengan track offroad ini pastinya saya ragu dengan kondisi mobil saya. Rencananya kami mau titip ke kantor cabang Taman Nasional Meru Betiri tapi petugas yang sedang jaga menolak dengan alasan karena kantor ini beberapa hari yang lalu tepatnya malam takbir idul fitri hampir dibakar oleh orang-orang yang diduga para pelaku penebangan liar di kawasan Taman Nasional Meru Betiri untungnya masih bisa dicegah. Pihak Taman Nasional lagi memerangi aksi penebangan liar terutama di kawasan Bandealit dimana pohon jati berumur lebih dari 50 tahunan tumbuh disana. Mudah-mudahan mereka perusak lingkungan sadar atas perbuatan mereka. ---> kembali ke laptop : Akhirnya mobil kami titipkan di rumah yang memiliki toko dan ada halaman yang cukup bisa menampung mobil saya yang lokasinya tidak jauh dari pintu masuk taman nasional. Disini penduduk baik-baik, beberapa makanan dan kopi disuguhkan kepada kami #rejeki. Sebelum kami jalan kaki, petugas taman nasional menawari kami untuk menyewa truck penduduk, dan akhirnya kami mengiyakan dengan tarif lumayan yaitu 250 rb. Klo jalan kaki 3 jam, naik truck 1,5 jam ya sudah pilihan tercepat belum lagi masih butuh 4 jam klo tracking di dalam hutan untuk menuju Teluk Meru. Truck berhenti sampai blok Sumbergadung dan sisanya kami jalan kaki menuju rumah pak Nurngali tepat disamping hutan arah teluk Meru. Sekitar jam 10 malam kami sampai sana, ngobrol dengan keluarga pak Nurngali dan mereka menawarkan untuk menginap di rumahnya dulu. Jadinya nginap dulu nih, kami tidur di ruang tamu dengan beralaskan terpal. Pagi-pagi sekali kami bangun, team dibagi 2 (3 orang berangkat duluan, sisanya menunggu belanja bumbu masak yang ketinggalan) untungnya di sekitar pantai Bandealit ada yang jualan. Jam 8 akhirnya team ke-2 mulai jalan dan kami sampai jam setengah 12 siang di pantai Meru Barat. 

Jalan-jalan ke Tanjung Papuma - Jember



Lebaran hari ke-2 langsung cuss camping ke Tanjung Papuma bersama keluarga. Rencana ini sudah saya janjikan terutama kepada keluarga dari Surabaya yang akan liburan di rumahku di Lumajang untuk Jalan-jalan ke Tanjung Papuma yang berada di kecamatan Ambulu kabupaten Jember. Pada Sore hari tanggal 9 Agustus 2013 kami berangkat dengan menggunakan 2 mobil. Tidak lupa peralatan camping dan memancing kami bawa. Kami tiba di pantai malam hari, segera dua tenda kami dirikan. Kopi, candatawa, kartu gaple dan kesunyian menemani malam kami. Sayang dalam hal memancing kami kurang beruntung, tidak satupun ikan kami peroleh. Saat sunrise, seakan-akan pantai ini ramai seketika, mungkin beberapa pengunjung yang menginap di cottage kawasan Papuma ini tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk memandang indahnya sunrise di Tanjung Papuma. Lumayan berkesan untuk jalan-jalan kali ini, setidaknya ini menjadi lokasi yang tepat untuk kumpul-kumpul keluarga, terutama ini menjadi pengalaman camping pertama bagi ponakan-ponakan kecilku tentunya dengan biaya murah meriah. (Tiket masuk untuk dewasa Rp 10.000,-  pas hari libur, dan  Rp 7.500,- di hari biasa ).