Pantai Indrayanti pertama kali kudengar dari postingan di kaskus dan beberapa blog yang belakangan ini ramai dibicarakan. Pantai Indrayanti merupakan sebagian wilayah pantai selatan yang berlokasi di kabupaten Gunung Kidul provinsi DI Yogyakarta, mungkin nama-nama lain yang lebih familier seperti pantai Baron, Sundak, Sepanjang, Krakal, Drini, Nagndong, Kukup dll. Bisa dikatakan Pantai Indrayanti adalah pantai paling ujung jika dari arah Yogyakarta yang artinya berada di hampir yang paling timur diantara pantai-pantai lain yang dimiliki Gunung Kidul. Rencana dadakan kami untuk kesana akhirnya deal juga. Siang hari tanggal 2 Pebruari 2013, kami berempat berangkat dari Yogyakarta dengan mengendarai mobil pribadi melewati Dlingu (jalur tengah). Perjalanan mulai terasa mengasyikan saat memasuki kabupaten Gunung Kidul, kita akan disuguhi jalanan khas pegunungan yang rata-rata sempit dan naik turun yang tajam. Kebetulan keberangkatan kali ini saya yang nyetir jadi para penumpang banyak yang protes karena terlalu kencang, hehehe. Vegetasi tanaman khas pegunungan pantai yang gersang yaitu jati, kelapa dan pete menemani sepanjang perjalanan. Kondisi perkampungan masih begitu sepi dan bahkan beberapa daerah memang masih gunung tidak ada perkampungan sama sekali. Untuk menuju ke pantai ini membutuhkan waktu 2 jam jika dari kota Yogyakarta. Sebelum sampai di pantai Indrayanti kami melewati beberapa pantai lain seperti Baron, Sundak, Kukup dll. Diantara pantai lainnya, kelihatannya pantai Indrayanti yang paling rame kemungkinan karena pantai ini masih baru dibuka dan tidak selama pantai-pantai lain. Parkiran disini cukup luas, bahkan banyak sekali bus-bus pariwisata ukuran besar. Sekilas pantai ini mirip pantai Kuta Bali namun memang pasirnya tidak sepanjang pantai Kuta dan ombaknya kurang cocok untuk surfing. Pasirnya bersih, airnya jernih itu penilaian awal saya saat berjalan di tepi pantai ini. Rata-rata pantai Gunung Kidul ini memiliki tebing dan ada semacam pulau di ujung pantainya seperti Tanah Lot Bali. Yang harus menjadi perhatian pengujung adalah ombak dan arus yang kencang, sangat membahayakan bagi anak kecil yang bermain tanpa kawalan orang tuanya, meskipun disini sudah ada penjaga pantainya yang selalu siaga. Disini juga ada persewaan motor speedboad jika ada yang berminat. Tak kalah pentingnya, kita harus mencoba kuliner pantai ini. Sepanjang pantai ini tempat makan tersedia menu sea food dan kelapa muda pastinya. Untuk penginapan juga tersedia tapi memang sekilas masih sederhana tidak seperti di Bali dan Pangandaran.
"Menggapai harapan setinggi gunung dengan berfikir seluas samudera"
Selasa, 05 Februari 2013
Rabu, 02 Januari 2013
Jalan-jalan ke Bromo (Lagi & lagi...)
Bromo!!!...serangkaian acara jalan-jalanku di musim liburan saat yang tepat untuk ambil cuti kerja. Setelah Sempu, Teluk Hijau dan lanjut Bromo. Tidak ada berhentinya roda berjalan menemaniku untuk menyusuri alam Indonesiaku yang indah. Jalan-jalanku pada biasanya bersama teman-teman Bluzzukan Community atau teman kerja, kali ini agak berbeda jalan-jalanku kali ini bertemakan family adventure. Saya sebut demikian karena lengkap keluargaku ikut ada ibu dan adik-adikku ditambah lagi kakak sepupuku. Walaupun mobil butut yang kecil ini Jimny 4x4 cukup mengantarkan kami untuk fun offroad ke Bromo. Keberangkatan kami dari rumah (Yosowilangun - Lumajang) habis Maghrib, dengan kondisi hujan sedikit memperlambat laju kendaraan. Hingga sampai daerah Burno - Senduro Lumajang hujan mulai reda. Memasuki wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, jalanan mulai gelap dengan kanan kiri kami adalah hutan belantara. Udara dingin sangat terasa saat kita sampai di Ranu Pane. Dari Ranu Pane kita masih turun untuk menuruni kaldera Gunung Tengger hingga sampai di lautan pasir. Gelap gulita sedikit membuat kita was-was terhadap jalan yang akan kami lalui, dengan luasnya lautan pasir sangat bisa membuat kami nyasar. Namun alhamdulillah sampai akhirnya kami dapat melihat lampu penerangan hotel di wilayah Probolinggo, berarti kita sudah dekat dengan gunung Bromo. Segera mencari camping ground yang tepat, dan tendapun kami dirikan. Malam kami lewati dengan minum kopi, bakar-bakar ikan (ikan dan kayu bakar memang sudah kami siapkan dari rumah), hehehe niat yo!!!. Benar-benar senang sekali dapat melihat keluarga yang kita cintai tersenyum dan tertawa di hadapan kita,.. sungguh anugerah yang tiada tara.
Jalan-jalan ke Teluk Hijau (Green Bay) - Taman Nasional Meru Betiri (Banyuwangi)
Jalan-jalan ke Teluk Hijau merupakan serangkaian rencana singgah saya dalam perjalanan menuju Teluk Permisan via Sukamade. Pada Jumat dini hari 28 Desember 2012 kami berangkat dari rumah di Lumajang, dan kali ini hanya beberapa anggota Bluzzukan Community yang ikut bergabung yaitu Saya, Ismu, Fani dan Mas Anwar ditambah lagi di luar anggota yaitu Lek Dur. Jam 01.00 kami capcus dari warkop saudara di pasar Balung, lanjutkan ke Jember - Genteng - Jajag - Pesanggaran - Sukamade. Tujuan singgah pertama adalah Pantai Rajegwesi tepatnya di kampung nelayan. Lek Dur disini memiliki banyak teman, karena sama-sama seprofesi sebagai nelayan. Jumat jam 7 pagi kami singgah di rumah Sugeng salah satu nelayan Rajegwesi yang baik dan ramah orangnya.
Jalan-jalan ke Pulau Sempu - Malang (Jawa Timur)
Nama pulau Sempu ini sedang naik daun berawal dari postingan di situs/forum internet misal Kaskus dan Backpacker Indonesia. Oleh karena itu kami tidak mau ketinggalan, yang benar-benar asli Jawa Timur kok belum pernah???, dan akhirnya rencana Jalan-jalan ke Pulau Sempu benar-benar bulat yaitu 3 hari 2 malam. Seperti biasanya Bluzzukan Community harus hadir dan beberapa teman kerja saya ajak. Sampai pada hari H tanggal 22 Desember 2012 terkumpullah 11 orang. Dari 11 orang ini cuma 3 orang yang sudah pernah ke Pulau Sempu namun tidak semua spot di Pulau Sempu yang dikunjungi. 11 orang itu adalah Andri, Gento, Dio, Angga, Ismu, Fani, Samid, Rafi, Mas Anwar, Mas Herman dan saya Edo. Kami berangkat siang dari Malang untuk menuju Sendang Biru (Sumbermanjing). Jarak dari kota Malang ke Sendang Biru kurang lebih 60 km dan setengah perjalanannya adalah jalan pegunungan. Sebelum menyeberang ke Pulau Sempu, kami sempatkan untuk berkunjung ke rumah saudara saya di kampung baru Sendang Biru, dan alhamdulillah kami dibawakan masakan ikan cumi plus nasinya (lumayan bisa buat makan malam di Pulau Sempu hehehe). Mobil dan motor kami parkirkan di Sendang Biru (parkiran 24 jam nih) untuk mobil satu malamnya 15 ribu., klo motor 10 ribu. Tepat jam setengah 6 sore kami sudah menyeberang, beberapa penerangan kami persiapkan dan perjalanan malam kami mulai. Beberapa teman yang sudah ke Pulau Sempu ternyata tidak hafal tracknya, ya akhirnya kita jalan ngikutin track yang ada dan jika ada persimpangan cuma ngikutin feeling aja. Oh ya rencana hari pertama adalah Segara Anakan Pulau Sempu, tapi ternyata setelah kita berjalan 1,5 jam kita sampai di pantai dan itu bukan Segara Anakan. Ahhhhhh!!!! ok gak papa masih ada hari esok, kami pun segera mendirikan tenda. Setelah tenda berdiri, lanjut makan malam. Bekal yang kami bawa ada ikan cumi, burung puyuh, lele, sambal dan lalapan sungguh spesial apalagi disantap dengan penuh kebersamaan dan ditemani suara deburan ombak. Pagi di hari kedua, kami baru tahu klo nama pantai ini adalah pantai Alang-alang setelah ada nelayan yang lewat di camping ground kami dan sekaligus kami diberitahukan jalan menuju Segara Anakan.
Kamis, 20 Desember 2012
Jalan-jalan ke Pantai Klayar - Pacitan Jawa Timur
Pantai Klayar - Pacitan Jawa Timur |
Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, peribahasa itu cocok untuk jalan-jalanku kali ini. Sehubungan dengan tugas khusus dari atasan yang mengharuskan saya "ngglinding" dari Indramayu ke Jogja trus lanjut ke Blitar dan balik lagi ke Jogja dan balik lagi Indramayu (sambil ngukur jalan :D), membuat saya berpikir bahwa perjalanan ini harus berkesan tidak hanya dapat capek doank. Timbang menimbang, akhirnya pantailah yang ada dibenakku. Dengan berbekal google maps HP ku, Pantai Klayar Pacitan pilihan terbaik karena Jogja - Blitar dapat ditempuh jalur selatan lewat kabupaten Pacitan dan sedikit mampir ke pantai tidak akan banyak manambah waktu perjalanan kok, :D. Perjalanan Jogja - Pantai Klayar menghabiskan waktu 5 jam, dengan track yang hampir semuanya adalah pegunungan. Jalurnya yaitu Jogja - Bantul - Gunung Kidul - Wonogiri - Pantai Klayar Pacitan. Jumat 14 Desember 2012 jam 4 sore akhirnya menginjakkan kaki di Pantai Klayar Pacitan, sebelumnya cuma memandangi foto-foto hasil searching di mbah google aja dan kesampaian juga akhirnya. Capek karena perjalanan terbayar sudah... pantai.......
Senin, 19 November 2012
Jalan-jalan ke Pulau Nusa Barong
Ho...Ram..Bat..Ji..Tut. itu adalah semacam aba-aba untuk memulai pekerjaan yang dilakukan bersama misal saat mendorong atau menarik jukung/perahu atau saat menyalakan mesin secara manual. Aba-aba ini kami dapat saat jalan-jalan ke Pulau Nusa Barong yang berada di Kabupaten Jember selama 3 hari 2 malam tanggal 15-17 Nopember 2012 kemaren (sek anget-angete rek...,hehehe), sang pemilik Jukung yang namanya Lek Karim (begitu saya memanggilnya karena memang masih saudara) selalu menggunakan aba-aba itu. Pulau Nusa Barong memang tidak asing bagi kami karena tidak jauh dari tempat tinggal kami. Kesempatan yang bagus baru ada saat ini, bukan sebuah penyesalan walaupun memang sebelumnya jalan-jalan yang kami rencanakan adalah ke Teluk Permisan Taman Nasional Meru Betiri yang berlokasi di Banyuwangi namun keberangkatan kami terlalu siang sehingga menurut Lek Dur (kakak lek Karim) terlalu beresiko, akhirnya kami ditawarin ke Pulau Nusa Barong. Beda 2 jam sebenarnya klo dari Puger ke Nusa Barong (1-2 jam) dibanding Puger ke Teluk Permisan (4-5 jam). Iming-iming akan banyak ikan yang bikin Bluzzukan Community jadi semangat, Bluzzcom sendiri yang berangkat adalah Saya, Rotam, Gogon, Ismu, Mas Irwan, Mas Anwar dan Sam. Tenda dan peralatan mancing tentunya sudah kami siapkan betul-betul. Jam 4 sore kami berangkat dari Puger dan sampai jam 6 sore di pantai Gedek Pulau Nusa Barong sisi Utara paling Barat yang memang terkenal spot mancingnya. Perahu sandar di tebing, dan kami semua segera naik melewati tebing batu. Lokasi camping ground yang kami pilih berada di tebing, hal ini untuk memudahkan kami mancing pas malam hari agar tidak jauh.
Jumat, 02 November 2012
Jalan-jalan ke Teluk Bandealit Sisi Timur (Spot Mancing)
Jalan-jalan kali ini bisa dibilang bikin deg-degan, capek, dan banyak hal yang diluar dugaan. Bermula dari gagalnya berangkat di pagi hari karena keterlambatan kedatangan saya (Indramayu - Lumajang) yang saya tempuh 24 jam karena mobil mogok sehingga saya tiba di rumah pada malam hari tepatnya Maghrib. Sebelum kedatangan saya di rumah, beberapa teman dan saudara sudah saya hubungi kalau saya bakalan datang malam, sehingga kami memutuskan untuk dibagi menjadi 2 grup. Grup pertama (6 orang) pastinya berangkat lebih awal di siang hari dan grup kedua (6 orang) menunggu kedatangan saya. Grup kedua yaitu rombongan saya berangkat setengah 9 malam tanggal 26 Oktober 2012, dengan dengan menggunakan 3 motor. Yang kami khawatirkan adalah salah satu motor temen saya yang butut (Yamaha Deluxe "80) akan dibuat naik gunung dengan kondisi medan offroad yang memang medan ini dah sangat familier bagi saya dah lebih dari 4 kali saya melalui jalan Taman Nasional Meru Betiri wilayah Jember. Karena tekad dia pengen ikut, kami tidak bisa melarang. Modal bismillah dan beberapa peralatan bengkel, serta tali temali kami bawa. Hanya 2 jam jalan aspal yang bagus kami lewati, tepatnya saat memasuki wilayah Taman Nasional jalanan mulai berbatu, bergelombang dan benar-benar mewarnai perjalanan kami. Yang saya khawatirkan akhirnya terjadi, motor temen tadi gak kuat nanjak dan alhasil harus saya katrol dengan motorku. Gelap gulita tidak memadamkan niat kami menuju tujuan. Saat jalanan mulai turun, baru tali buat narik saya putus dan tinggal mengandalkan rem atau enginebreak saja. Masih ada lagi masalah baru!! apes apes... gara-garanya motor butut tadi remnya blong dan alhasil saat jalan turun tidak bisa dikendalikan dan akhirnya breggg!!!! 2 orang temenku nyungsep di semak-semak lereng Blok Krecek, alhamdulillah tidak apa-apa dan masih sempat membelokkan arah sehingga terhindar dari batu besar. Agak lama kami renungkan, apa dilajutkan perjalanan ini atau kembali dan akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan dengan lebih berhati-hati walaupun rem salah satu motor ada yang blong. Pukul 00.30 kami sampai di perkampungan terakhir, dan kami titipkan motor disana. Dengan modal HT saya menghubungi rombongan pertama namun tidak dapat terhubung. Sambil jalan menyusuri pantai Bandelait, beberapa panggilan kami lakukan "Bluzzcom" masuk!! namun masih saja belum ada jawaban hingga akhirnya saat kami melalui track batuan karang dan tebing baru terhubung dengan grup pertama. Komunikasi masih belum begitu lancar dan seringnya terputus. Track kali ini memang berat, hampir semua track bikin kami lompat serta memanjat tebing dan karang. Kondisi gelap memang bikin gerak kami agak lambat. Kami berhenti pukul 3 pagi, untuk istirahat. Gak sempat buka tenda, cukup matras kami taruh di atas bebatuan yang lumayan lapang. Jam setengah 6 kami lanjutkan, hingga jam 7 pagi kami tiba di lokasi. Dan... sial!!!! kami tidak bertemu dengan rombongan lainnya padahal bekal dan peralatan mancing ada di mereka. Kemungkinan mereka merubah arah tanpa pemberitahuan ke kami. Sudah capek, lemes, dan tidak ada makan lagi. Hanya modal 2 pancing kami dapat 2 ikan, dan karena tidak ada spare pancing ya sudah kami tidak bisa melanjutkan mancing lagi gara-gara pancing putus kena karang.
Langganan:
Postingan (Atom)