|
Pantai Meru Timur - Taman Nasional Meru Betiri |
SANGARRR!!! kata-kata yang patut kami ucapkan untuk
jalan-jalan kali ini yang benar-benar menantang.
Jalan-jalan ke Taman Nasional Meru Betiri ini memang kami jadwalkan di liburan lebaran, supaya mudah bagi saya untuk ambill cuti. Beberapa peralatan sudah kami siapkan jauh-jauh hari diantaranya radio komunikasi, kompor tambahan, egg box, carier, pancing, tenda dll. Beberapa hari sebelum keberangkatan kami saling bertemu untuk membicarakan peralatan, logistic dan yang utama adalah kepastian berapa orang yang ikut. Malam harinya pada tanggal 21 Agustus 2012 sudah dapat dipastikan siapa saja yang jadi ikut yaitu saya, Mas Irwan, Mas Anwar, Rohmat, Iril alias Bolot dan Sam si pendatang baru yang ingin sekali mengikuti jalan-jalan kami. Dan kali ini kami punya nama yaitu
BluzzCom alias
Bluzzukan Community, hehehe. Malam itu kami berkumpul di rumah untuk kembali menata isi tas carier yang kami bawa, dan memastikan kembali bahwa tidak ada yang tertinggal. Sampai tanggal 22 Agustus 2012 dini hari pukul 00.30 kami memulai perjalanan kami dengan mengendarai 3 motor. Kami berhenti di Balung - Jember pukul 01.10 untuk ngopi dan istirahat sambil menghabiskan waktu di tempat saudara saya sampai pukul 02.00 kami lanjutkan perjalanan ke
Curah Nongko Ambulu. Pada pukul 03.05 kami berhenti di warung yang satu2nya di daerah itu masih buka. Di warung tersebut kami bertemu kembali dengan Pak Ponimin yang dulu sempat menolong motor Mas Irwan saat mogok. Sambil memesan Mie Rebus kami mengobrol untuk menguak cerita tentang Meru Betiri. Pak Ponimin bercerita mengenai pengalamannya bertemu macan dan beberapa hewan liar lainnya serta pengalaman mancingnya yang seru. Kami banyak bertanya mengenai
Teluk Permisan, karena lokasi ini adalah tujuan kami nantinya. Menurut cerita Pak Ponimin, Teluk Permisan pantainya bagus, pasirnya putih, ikannya banyak dan "klo sudah kesana pasti pengen kesana lagi" katanya,jadi penasaran deh!!! dan ada lagi cerita yang bikin kami penasaran yaitu di Bandealit ada pantai pasir putihnya dengan ikan yang melimpah. Wah??? padahal kami sudah 2x kesana belum pernah tahu ada pasir putih. Ternyata lokasi pasir putih tersebut berada di sebelah timur
Teluk Bandealit dengan melewati karang yang bisa dikatakan rawan jatuh karena harus memanjat dan loncat melewati karang, namun bisa mudah jika harus memutari hutan yang ada disitu. Selama ini kami selalu menyusuri pantai kearah Barat Teluk Badealit. Tak terasa waktu sudah pagi, pukul 04.15 kami lanjutkan perjalanan menuju Taman Nasional Meru Betiri. Dengan kondisi gelap ditambah jalanan yang rusak agak menyusahkan kami tapi alhamdulillah sampai pukul 06.00 kami sampai di rumah Pak Nurkali. Pak Nurkali ini adalah pemilik rumah yang berada paling dekat dengan hutan yang akan kami lalui dan di rumah Pak Nurkali ini kami pernah menitipkan motor. Orangnya ramah dan yang kami suka adalah ceritanya mengenai Taman Nasional Meru Betiri dengan khas habitat
Harimau Jawa-nya. Anaknya Sholihin katanya pernah bertemu Harimau Jawa yang sangat besar sekali menurutnya, wah jadi merinding!!... tantangan nih!! LANJUT!!!!....
|
Persiapan di rumahku Yosowilangun-Lumajang Jatim |
|
@Pasar Balung - Jember |
|
@Curah Nongko |
|
@Sumbergadung - Taman Nasional Meru Betiri |
|
bersama pak Nurkali |
Pada 22 Agustus 2012 pukul 07.00 kami memulai perjalanan kami di Jungle Track Bande-Suka Taman Nasional Meru Betiri. Track menurut saya yang paling susah adalah track awal ini yang lumayan menanjak dengan kanan kiri tanaman palawija seperti kacang panjang. Setelah melewati tanjakan ini, saya merasa pusing dan mual. Ini gara-gara belum tidur, menurutku. Teman-teman yang lain saya suruh lanjut kecuali si Bolot yang menemaniku. Lumayan saya bisa tidur 30 menitan, dan kemudian saya lanjutkan agak dipercepat untuk menyusul teman yang lain. Pukul 10.00 kami bertemu dengan teman yang lain di sungai besar setelah patok 21, genap sudah kami ber-enam dan kemudian kami lanjutkan perjalanan. Pukul 11.00 kami sampai di pantai Meru Barat, segera kami siapkan alat pancing kami untuk mancing di muara ini. Lumayan yang kami dapatkan cukup untuk kita bakar rame-rame.
|
@Patok 21 |
|
Pantai Meru Barat |
|
Muara Meru Barat |
|
Mancing mania |
|
|
|
Setelah istirahat kami lanjutkan perjalanan menuju Pantai Meru Timur,
kurang lebih 1,15 jam setelah menyusuri pantai kami sampai. Tidur
sejenak untuk sedikit mengembalikan tenaga untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Teluk
Permisan.
|
Istirahat di Pantai Meru Timur |
Awalnya kami ingin mendirikan tenda disini, namun pertimbangan waktu yang kami targetkan 3 hari menjadi alasan untuk melanjutkan perjalanan ke Teluk Permisan meskipun hari mulai gelap. Pukul 16.00 kami mulai memasuki hutan.Setelah 1 jam perjalanan kami mulai merasa bingung, karena banyak sekali jalan dan sebelumnya kami belum pernah ke hutan ini. Beberapa kali kami tertipu oleh jalan pencari burung yang bersarang di pohon-pohon besar. Sampai pukul 19.00 kami mulai merasa putus asa, akhirnya kami putuskan untuk tidak ke Teluk Permisan yang artinya kami harus kembali ke Teluk Meru. Karena terlalu gelap, kami kesulitan untuk mencari tanda tali rafia yang kami ikatkan di ranting/batang pohon yang kami lewati tadi. OK klo begitu kita ikuti kompas!!! Dengan metode memotong kompas, kami menebang beberapa ilalang. ranting-ranting pohon jeruk, salak dan bambu yang menghalangi kami. Kami membuat jalan baru yang menurut kompas ke arah barat. Sering sekali kami merangkak dibawah rimbunan bambu dan jeruk. Kemudian setelah beberapa lama akhirnya jalan kami terhalang rawa, sempat berfikir cukup lama dan akhirnya kami berencana membuat jembatan. Baru satu pohon yang kami tebang untuk dipasang melintang di rawa, temen saya Rohmat terpeleset masuk rawa dan alhasil kaki dan sepatunya penuh lumpur. Dengan pertimbangan lain yaitu kemungkinan ada buaya jadi kami urungkan untuk melintasi rawa tersebut, Ojok Nekad Rek!!!. Kami putar balik mencari jalur ke selatan dengan menaiki lereng dan dengan modal sabit dan golok, saya dan Rohmat membuat akses jalan. Meskipun luka-luka di wajah dan tangan akibat kena duri tidak mengalahkan semangat kami. Namun tepat pukul 21.30 semangat itupun luntur, pas kami berada di lereng yang miring di rimbunan bambu dan di bawah pohon besar. Selain capek, persediaan air yang menipis dan kami rasa akses jalan yang kami lalui mulai kacau. Kami bilang kacau karena setiap beberapa waktu melihat kompas pasti arahnya berubah padahal kami sudah membuat akses jalan lurus menuju arah barat sesuai kompas. "Wah ini zigzag jalan kita??!" saya nyeletuk seperti itu. Sudah gak bener ini, ada yang bilang kena sindet (disasarin mahluk halus). Akhirnya kami putuskan untuk menginap di hutan yang lebat ini, sereemmm!!! tapi mau bagaimana lagi?? Dengan memotong beberapa pohon untuk membuat camping ground, akhirnya kamipun bisa tidur di dalam tenda (dari pada tidur di luar!!). Malam yang seru dan cukup was was, tidak hanya itu kamipun berbagi makanan dan utamanya air yang sedikit sekali. Dan akhirnya malampun kami lewati,.. senengnya ketemu pagi, hehehe. Suit suit suara burung, kokok ayam hutan, suara lutung dan banyak lagi suara-suara lainnya termasuk suara teman saya yang ngorok,hahaha Pagi itu kami bangun dan segera keluar tenda, ada yang kencing dan ada yang survey cari akses jalan. Dan ternyata, pantai tidak jauh dari camping ground kami. Ah sial!! 5.5 jam kami muter-muter gak jelas disini aja. Pukul 06.00 kami lanjutkan perjalanan, dengan sedikit membuat akses jalan baru,akhirnya kami menemukan jalan utama yang kami lalui waktu berangkat. 1 jam lamanya akhirnya,,....laut!!! Alhamdulillah kayak nemu sesuatu gitu... kami semua sangat-sangat senang sekali karena bisa keluar dari hutan ini dan berada di pantai Meru Timur dalam keadaan selamat. Sebagian dari kami langsung mandi dan saya sendiri menyiapkan minuman dan makanan. Di tempat istirahat kami ini ada beberapa jejak binantang yang sedikit membuat merinding. Semua itu jejak hewan liar yang tinggal di Taman Nasional ini,.. untung hanya jejak kaki doang!!, hehehe.
|
jejak kaki macan |
|
Jejak kaki rusa |
|
Salak hutan |
|
Menu sarapan |
Setelah kenyang dan istirahat yang cukup, kami lanjutkan menyusuri pantai untuk menuju pantai Meru Barat. Oh ya sebelumnya ada cerita yang bikin sakit perut gara-gara tertawa nih, itu tuh pakaian si Rohmat dan sepatunya di jemur di pinggir pantai dan hanyut waktu air laut sedang pasang alhasil cuma celana panjang dan satu sepatu yang terselamatkan yang lainnya kaos kaki, celana dalam dan satu sepatu hilang, apalagi gak bawa ganti atau cadangan (sejuk nih jadinya, wkwkw). Di hari kedua ini kami berencana mendirikan tenda di Meru Barat yang tidak jauh dari muara untuk mempermudah mancing kami. Setelah mendapat lokasi yang tepat segera kami mendirikan tenda. Meskipun tenda sudah berdiri, kami rasa masih ada yang kurang. Pagar!! untuk Apa??? karena lokasi kami sangat dekat dengan jalur banteng dan hewan liar lainnya, ya tidak ada salahnya kami buat sedikit penghalang meskipun sebenarnya bukan jaminan hewan liar tidak dapat masuk tapi setidaknya sedikit membuat tenang pikiran kami. Setelah selesai kami lanjutkan mancing. Sampai menjelang malam, teman-teman kembali ke tenda. Beberapa dari kami mendengar suara "gerengan" macan dekat muara tersebut. Pas mau masak, baru sadar air kami habis. Dengan perasaan sedikit takut kami mengambil air di pinggiran hutan dimana lokasinya tidak jauh dari suara yang teman-teman dengar. Tak lupa kami siapkan balok kayu, golok dan head lamp saat mengambil air. Alhamdulillah aman, dan kamipun bisa masak dan membuat kopi. Setelah makan malam, kami bermain kartu sampai jam 12 malam kami makan lagi menghabiskan ikan hasil tangkapan kami. Setelah itu lanjut mancing lagi dan kali ini penerangan headlamp saya mendapatkan sosok mata diseberang muara, perkiraan kami itu macan kumbang. Tak lama kemudian pergi, namun tetap kami mancing tidak bisa tenang. Hanya 1 ikan yang kami dapat, yaitu hasil tangkapan saya ikan kakap putih dan sampai jam 2 lebih kamipun kembali ke tenda untuk istirahat. Enaknya klo bangun tidur bisa menikmati udara segar, pemandangan indah dan kicauan burung yang tentunya bukan suara kendaraan bermotor yang bikin hiruk-pikuk di perkotaan, suara anak kecil yang menangis karena dimarahi ibunya gara-gara gak mau mandi (ups!:P bukan pengalaman pribadi loh) dan lain sebagaiiinyaaaaaa.... Sungguh indah karunia ini, event-event inilah yang membuat hidup lebih bermakna, tidak monoton dengan rutinitas pekerjaan sehari-hari.. deadline..deadline...deadline :(
|
Pantai Meru Barat (Teluk Meru) |
24 Agustus 2012 adalah hari ketiga kami di Taman Nasional Meru Betiri. Dan selesai makan kami lanjutkan perjalanan pulang. Sebelum pulang kami sempat dikejutkan dengan seekor banteng liar jantan yang besar dekat muara. Namun banteng tersebut lari menjauhi kami dengan menyeberang muara. Untungnya tidak mengejar kami, klo tidak ya kami pasti lari terbirit-birit, mungkin saya akan memanjat pohon, wkwkwk. Kami masih ingat betul omongan penduduk sekitar Meru Betiri, klo banteng sendirian lebih beresiko menyerang daripada pada saat bergerombol. Klo dipikir-pikir memang benar sih, klo sendirian pasti dirinya lebih merasa terancam dari pada saat bersama gerombolannya, sehingga banteng tersebut akan menyerang seakan-akan mempertahankan diri. Soalnya pernah ada yang nyari rumput disruduk banteng pas dadanya yang mengakibatkan luka dengan 20 jahitan. SEREMMM!!! Tapi semua itu bikin kami semakin tertarik untuk menjelajahi Taman Nasional Meru Betiri ini, masih banyak PR... luas sekali Taman Nasioal ini. Alhamdulillah 4 jam lamanya pukul 15.00 kami semua sampai juga di rumah Pak Nurkali, meskipun di perjalanan pulang ini ada beberapa yang kecapekan dan kaki yang sakit. Kami membersihkan diri di sungai belakang rumah Pak Nurkali dan kemudian lanjut pulang. Lain kali kami akan kembali untuk ke Teluk Permisan, pasir putihnya Bandealit dan Teluk Hijau.
|
Jejak kaki banteng |
|
BluzzCom (Bluzzukan Community) |
kepuasan yang tak berujung
BalasHapusmencintai alam tidak sekedar menikmati tapi apa yang bisa kau sumbangkan untuk melestarikan alam agar ttp bisa dinikmati.....(bunda ERNY)
BalasHapus