"Menggapai harapan setinggi gunung dengan berfikir seluas samudera"

Senin, 19 November 2012

Jalan-jalan ke Pulau Nusa Barong



Ho...Ram..Bat..Ji..Tut. itu adalah semacam aba-aba untuk memulai pekerjaan yang dilakukan bersama misal saat mendorong atau menarik jukung/perahu atau saat menyalakan mesin secara manual. Aba-aba ini kami dapat saat jalan-jalan ke Pulau Nusa Barong yang berada di Kabupaten Jember selama 3 hari 2 malam tanggal 15-17 Nopember 2012 kemaren (sek anget-angete rek...,hehehe), sang pemilik Jukung yang namanya Lek Karim (begitu saya memanggilnya karena memang masih saudara) selalu menggunakan aba-aba itu. Pulau Nusa Barong memang tidak asing bagi kami karena tidak jauh dari tempat tinggal kami. Kesempatan yang bagus baru ada saat ini, bukan sebuah penyesalan walaupun memang sebelumnya jalan-jalan yang kami rencanakan adalah ke Teluk Permisan Taman Nasional Meru Betiri yang berlokasi di Banyuwangi namun keberangkatan kami terlalu siang sehingga menurut Lek Dur (kakak lek Karim) terlalu beresiko, akhirnya kami ditawarin ke Pulau Nusa Barong. Beda 2 jam sebenarnya klo dari Puger ke Nusa Barong (1-2 jam) dibanding Puger ke Teluk Permisan (4-5 jam). Iming-iming akan banyak ikan yang bikin Bluzzukan Community jadi semangat, Bluzzcom sendiri yang berangkat adalah Saya, Rotam, Gogon, Ismu, Mas Irwan, Mas Anwar dan Sam. Tenda dan peralatan mancing tentunya sudah kami siapkan betul-betul. Jam 4 sore kami berangkat dari Puger dan sampai jam 6 sore di pantai Gedek Pulau Nusa Barong sisi Utara paling Barat yang memang terkenal spot mancingnya. Perahu sandar di tebing, dan kami semua segera naik melewati tebing batu. Lokasi camping ground yang kami pilih berada di tebing, hal ini untuk memudahkan kami mancing pas malam hari agar tidak jauh.

Jumat, 02 November 2012

Jalan-jalan ke Teluk Bandealit Sisi Timur (Spot Mancing)


Jalan-jalan kali ini bisa dibilang bikin deg-degan, capek, dan banyak hal yang diluar dugaan. Bermula dari gagalnya berangkat di pagi hari karena keterlambatan kedatangan saya (Indramayu - Lumajang) yang saya tempuh 24 jam karena mobil mogok sehingga saya tiba di rumah pada malam hari tepatnya Maghrib. Sebelum kedatangan saya di rumah, beberapa teman dan saudara sudah saya hubungi kalau saya bakalan datang malam, sehingga kami memutuskan untuk dibagi menjadi 2 grup. Grup pertama (6 orang) pastinya berangkat lebih awal di siang hari dan grup kedua (6 orang) menunggu kedatangan saya. Grup kedua yaitu rombongan saya berangkat setengah 9 malam tanggal 26 Oktober 2012, dengan dengan menggunakan 3 motor. Yang kami khawatirkan adalah salah satu motor temen saya yang butut (Yamaha Deluxe "80) akan dibuat naik gunung dengan kondisi medan offroad yang memang medan ini dah sangat familier bagi saya dah lebih dari 4 kali saya melalui jalan Taman Nasional Meru Betiri wilayah Jember. Karena tekad dia pengen ikut, kami tidak bisa melarang. Modal bismillah dan beberapa peralatan bengkel, serta tali temali kami bawa. Hanya 2 jam jalan aspal yang bagus kami lewati, tepatnya saat memasuki wilayah Taman Nasional jalanan mulai berbatu, bergelombang dan benar-benar mewarnai perjalanan kami. Yang saya khawatirkan akhirnya terjadi, motor temen tadi gak kuat nanjak dan alhasil harus saya katrol dengan motorku. Gelap gulita tidak memadamkan niat kami menuju tujuan. Saat jalanan mulai turun, baru tali buat narik saya putus dan tinggal mengandalkan rem atau enginebreak saja. Masih ada lagi masalah baru!! apes apes... gara-garanya motor butut tadi remnya blong dan alhasil saat jalan turun tidak bisa dikendalikan dan akhirnya breggg!!!! 2 orang temenku nyungsep di semak-semak lereng Blok Krecek, alhamdulillah tidak apa-apa dan masih sempat membelokkan arah sehingga terhindar dari batu besar. Agak lama kami renungkan, apa dilajutkan perjalanan ini atau kembali dan akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan dengan lebih berhati-hati walaupun rem salah satu motor ada yang blong. Pukul 00.30 kami sampai di perkampungan terakhir, dan kami titipkan motor disana. Dengan modal HT saya menghubungi rombongan pertama namun tidak dapat terhubung. Sambil jalan menyusuri pantai Bandelait, beberapa panggilan kami lakukan "Bluzzcom" masuk!! namun masih saja belum ada jawaban hingga akhirnya saat kami melalui track batuan karang dan tebing baru terhubung dengan grup pertama. Komunikasi masih belum begitu lancar dan seringnya terputus. Track kali ini memang berat, hampir semua track bikin kami lompat serta memanjat tebing dan karang. Kondisi gelap memang bikin gerak kami agak lambat. Kami berhenti pukul 3 pagi, untuk istirahat. Gak sempat buka tenda, cukup matras kami taruh di atas bebatuan yang lumayan lapang. Jam setengah 6 kami lanjutkan, hingga jam 7 pagi kami tiba di lokasi. Dan... sial!!!! kami tidak bertemu dengan rombongan lainnya padahal bekal dan peralatan mancing ada di mereka. Kemungkinan mereka merubah arah tanpa pemberitahuan ke kami. Sudah capek, lemes, dan tidak ada makan lagi. Hanya modal 2 pancing kami dapat 2 ikan, dan karena tidak ada spare pancing ya sudah kami tidak bisa melanjutkan mancing lagi gara-gara pancing putus kena karang.