"Menggapai harapan setinggi gunung dengan berfikir seluas samudera"

Jumat, 12 Juni 2015

Jalan-jalan ke Telaga Warna dan Bukit Sikunir Dieng




Jalan-jalan kali ini tujuannya mencari tempat yang dingin, dan berbau pegunungan, hehehe. Di sisi lain bertujuan untuk mengenalkan aktifitas outdoor terutama hiking dan camping kepada sang kekasih dan adiknya. Beberapa perlengkapan standar untuk camping dan perjalanan jauh menggunakan mobil pribadi telah kami siapakan. Perjalanan lumayan dari Cirebon menuju kawasan wisata Dieng butuh 6-7 jam perjalanan santai. Kami berangkat dari Cirebon pada Jumat malam pukul 22.30 tanggal 22 Mei 2015. Jalur yang kami lalui yaitu Cirebon - Tegal - Batang (Banyu Putih) - Limpung (Bawang) - Sukorejo (Kendal) - Tambi (Wonosobo) - Dieng. Di awal agak kuatir dengan kondisi jalan di daerah Tambi yang merupakan kaki gunung Sindoro karena mobil yang kami gunakan ground clearence-nya rendah tidak seperti Jimnyku yang bisa semua medan. Kami mulai memasuki kawasan Tambi sekitar pukul 03.30 dengan kondisi gelap gulita dan full tanjakan, belokan tajam, curam dan jalan yang sempit disertai kanan kiri ladang serta beberapa titik mepet jurang membuat kami sangat was-was terutama saya sebagai driver. Pas tepat mendekati area perkampungan sebelum kebun teh, kami menghadapi jalanan yang rusak dan jalanan yang separuh longsor. Medan offroad berasa sekali, dan sayangnya mobil ini grip bannya tidak tepat apalagi penggerak roda depan pastinya sering slip. Suara batu yang terpental mengenai underbody mobilku sedikit menggangu, tapi alhamdulilah kami bisa melewati medan ini. Ketika memasuki kawasan kebun teh kami lega tepatnya setelah suara adzan shubuh berkumandang, jalan mulai turunan dan beraspal bagus. Saya mencari spot agak luas tepat di kebun teh dengan tujuan untuk parkir dan tidur. Kondisi mata sudah sangat berat karena dari pagi ngantor hingga perjalanan ini saya belum tidur. Jam 6 pagi kami sudah bangun, bersantai sejenak untuk menghirup udara segar kebun teh dan tentunya mengabadikan foto kami lewat jepretan kamera. Jam 7 pagi kami lanjutkan perjalanan untuk menuju kawasan wisata Dieng.


Sebelum memasuki kawasan wisata Dieng kami berhenti sejenak di pos pandang untuk berfoto-foto dengan view gugusan pegunungan di Wonosobo dan gunung Sindoro. Memasuki kawasan wisata Dieng kami berhenti di masjid untuk bersih-bersih diri dan mencari jajanan sekitar kawasan masjid ini. Perjalanan selanjutnya adalah Telaga Warna. Cukup 1 jam kami menikmati pemandangan di Telaga Warna.
View dari pos pandang



Telaga Warna







Selanjutnya kami lanjutkan tujuan kedua kami yaitu Telaga Cebong yang berada di Desa Sadengan yang disebut-sebut sebagai desa tertinggi di pulau Jawa. Telaga Cebong ini satu-satunya gerbang jika menuju bukit Sikunir. Awal masuk kawasan ini saya pribadi sedikit terkejut, sungguh sangat beda kondisinya dari perjalanan saya sebelumnya sekitar tahun 2013. Jalan sudah lebih bagus, tempat parkir lebih luas, sudah ada mushola dan banyaknya bangunan semi permanen untuk tempat jual makanan. Sekitaran danau/telaga juga dibuatkan jalan paving dan camping ground. Ada aturan yang berbeda dari sebelumnya, yaitu tidak diijinkannya mendirikan tenda di bukit Sikunir dan untuk pendakiannya pun dibuka dari jam 03.00 sampe siang. Hmmm, akhirnya mau tak mau harus mendirikan tenda di tepi danau. Tidak lebih dari 5 tenda saat kami datang yang sudah berdiri di kawasan danau ini. Namun saat menjelang malam, ratusan orang pun datang bergantian hingga memenuhi 2 sisi danau ini jadinya kayak pasar, hahaha. Klo camping disini tidak perlu repot-repot masak nasi, karena klo weekend beberapa warung buka 24 jam dan toiletpun 24 jam bukanya juga. Menu untuk malam pun bisa kita pesen pas siang harinya. "Bulan ini mulai dingin-dinginnya Dieng" ucap ibu pemilik warung. Hmmm, klo saya sudah biasa naik gunung namun untuk 2 orang ini (endang dan hendri) merupakan pengalaman pertama, hahaha. Jam 8 malam, udara dingin mulai terasa melalui hembusan angin. Sedikit hangat saat kami membuat api unggun dengan kayu yang kami beli di kawasan ini. Hingga sekitar jam 10 malam saat kami tidur. Kebetulan saya cuma bawa 2 sleeping bag yang kemudian dipake mereka dan saya sendiri berselimutkan sarung, hahaha. Tengah malem menggigil kedinginan, ternyata sarung tidak cukup menghangatkan terutama kaki karena saya bermodal celana pendek dan kaos kaki panjang. Akhirnya kakipun aku masukkan ke dalam tas, dan hasilnya lumayan sudah mengurangi dingin dan bisa tidur lagi, hahaha.












kondisi di 2015
kondisi di 2013




sunset


suasana malam


Jam 3 Hendri dah bangun karena kelaparan dan segera bikin mie rebus. Jam 4 kami semua sudah siap-siap nanjak ke puncak Sikunir. Setengah lima, kami mulai pendakian dan antri kayak antrian sembako, hahaha. Kurang lebih 45 menitan kami sampai di puncak Sikunir (spot sunrise 2) posisi bawah. Kami menggelar matras untuk kami duduki dan sambil makan camilan sembari menunggu Sunrise. Kondisi langit agak berawan dengan kabut tipis. Sedikit khawatir karena kemungkinan tidak mendapatkan golden sunrise andalan Sikunir ini dan dugaan saya ternyata benar namun keindahan sunrise masih bisa kami nikmati dengan mengabadikannya dengan beberapa foto. Selesai foto-foto akhirnya kami balik ke tenda untuk bersih-bersih diri dan persiapan pulang. Packing-packing selesai dan cukup sudah liburan kali ini. Alhamdulillah kami nyampe rumah dengan selamat, dan senang bisa menikmati keindahan alam bersama orang tercinta, hahay, hehehe.  Next trip kemana lagi???


























1 komentar: