"Menggapai harapan setinggi gunung dengan berfikir seluas samudera"

Kamis, 30 Juli 2015

Jalan-jalan ke Papuma dan Pantai Payangan - Jember





Pantai PAPUMA dan PAYANGAN - Jember
Papuma (pantai Pasir Putih dan pantai Malikan) terletak di kecamatan Ambulu kabupaten Jember. Akses untuk menuju ke pantai ini sudah cukup jelas, petunjuk arah di pusat keramaian di kawasan Ambulu terlihat jelas apalagi jika ada GPS maps. Disini mungkin perlu saya ceritakan adalah pantai Payangan. Mungkin bagi sebagian orang, nama Payangan masih asing di telinga. Payangan masih berada di Ambulu Jember tidak jauh dari pantai Watu Ulo dan Papuma. Saat menempuh perjalanan menuju dari Ambulu menuju pantai Watu Ulo dan Papuma akan ketemu pertigaan disekitar ladang/kebun kawasan Cagar Alam milik Perhutani. Untuk ke Watu Ulo dan Papuma belok ke kanan sedangkan Payangan ambil arah lurus. sampai jalan aspal habis dilanjutkan kawasan perkampungan dengan jalan makadam. Di kawasan perkampungan ini, sisi kanan tepat belakang rumah penduduk adalah pantai Payangan dimaksud. Di celah-celah antar rumah atau gang-gang kecil ini banyak petunjuk arah ke pantai Payangan. Kita hanya berjalan sekitar 30-50 meteran dari parkiran depan rumah-rumah penduduk menuju tepian pantai. Di pantai ini ada 3 bukit yang menambah keindahan pantai ini. Jika kita naik bukit-bukit ini, dari atas kita bisa memandang luasnya pantai selatan. Ke arah timur dapat terlihat kawasan pantai Rowo Cangak dan hutan Taman Nasional Meru Betiri, sedangkan ke arah barat bisa kita lihat kawasan Pantai Watu Ulo dan Papuma. Bukit ini cukup terjal terutama sisi paling barat, jika ingin menuju kesini harus ekstra hati-hati. Payangan bisa menjadi ikon wisata pantai baru di Jember.

Jumat, 26 Juni 2015

Jalan-jalan ke Giri Tirta Kahuripan Wanayasa - Purwakarta




Jalan-jalan kali ini sebenarnya salah satu destinasi sembari nyoba tol baru yaitu tol Cipali yang masih gratis untuk kendaraan golongan 1, hehehe. Pada tanggal 21 Juni 2015 kami berangkat dari Cirebon via pintu tol Plumbon dan sampai di Cikopo hanya 1,5 jam perjalanan dengan kecepatan rata-rata 100 kpj. Cikopo merupakan bagian dari kabupaten Purwakarta, maka kami mencari lokasi yang bagus untuk menikmati waktu ngabuburit di bulan puasa ini. Akhirnya kami pilih sebuah resort yaitu Giri Tirta Kahuripan Wanayasa yang terkenal memiliki skypool yang indah. Kurang lebih 1 jam perjalanan jika dari Cikopo untuk menuju lokasi ini. Di resort ini ada 2 tujuan wisata andalannya yaitu pool dan kebun binatang mini. Tarifnya juga lumayan untuk pool (kolam renang) Rp 60.000,- per orang, keliling taman dan kebun binatang mininya Rp 25.000,- per orang, serta parkir Rp 5000,- untuk mobil. Karena kami datang sudah sore yaitu pukul setengah 4 sore, maka kami hanya menimati kawasan kolam renang. Kami datang bertiga, hanya saya aja yang tidak ikut renang (cuma numpang foto-foto doang, hahaha).  Walaupun agak mendung, efek skypool nya masih bisa dinikmati. Karena lokasinya dilereng gunung, pemandangan indah pegunungan sangat menyejukkan mata kami. Air kolam yang segar khas pegunungan membuat nyaman pengunjung, tidak seperti kolam-kolam di perkotaan yang banyak kaporitnya. Hanya 1 jam kami disini lumayan puas menikmati pemandangannya, selanjutnya kami pulang sembari buka puasa Sate Maranggi Cibungur, ajippp!!!

Jalan-jalan ke Hutan Mangrove Karangsong - Indramayu



Jalan-jalan kali ini bertempat tidak jauh dari tempat kerja yaitu Hutan Mangrove desa Karangsong kabupaten Indramayu provinsi Jawa Barat. Perlu diketahui Hutan Mangrove Karangsong mulai dirawat semenjak tahun 2008 dan berbenah menjadi ekowisata melalui progam CSR Pertamina RU VI Balongan yang dimulai dari tahun 2010 hingga 2014 serta dikelola oleh masyarakat lokal melalui kelompok Tani Lestari menjadikan tempat ini mulai dilirik wisatawan baik dari Indramayu sendiri ataupun dari luar kota. Dengan tersedianya jogging track sepanjang 750 m, pengunjung dapat menikmati kelestarian ekosistem mangrove di kawasan ini dengan mangrove sejati yaitu bakau dan api-api serta masing-masing kelompok mangrove tersebut terpisah menjadi 3 jenis lagi jadi total ada 6 spesies mangrove. Hutan mangrove ini memiliki luas sekitar 17 ha memang tidak seluas hutan mangrove di Muara Angke Jakarta sekitar 25 ha, Wonorejo Surabaya 300an ha, Bali 3000 ha. Indonesia sendiri secara keseluruhan memiliki hutan mangrove seluas 4,5 jt ha atau 25% dari seluruh hutan mangrove di dunia (Indonesia negara dengan hutan mangrove terluas di dunia). Pengelolaan hutan mangrove Karangsong tidak sebagus di Surabaya dan Bali yang notabene sudah bekerjasama dengan JICA (Japan International Agency). Tapi keberadaan hutan Mangrove Karangsong sangat perlu diperhatikan terutama di pulau Jawa wilayah Barat, dimana hutan semakin hari semakin menyusut luasnya dengan perkembangan pemukiman dan industri. Keberadaan hutan mangrove ini juga dapat menangkal laju abrasi wilayah pantai Indramayu yang sudah terkenal memiliki potensi abrasi yang tinggi. Wisata Mangrove Karangsong Indramayu diharapkan dapat menjadi ekowisata andalan, tempat edukasi dan penelitian mangrove.

Jumat, 12 Juni 2015

Jalan-jalan ke Telaga Warna dan Bukit Sikunir Dieng




Jalan-jalan kali ini tujuannya mencari tempat yang dingin, dan berbau pegunungan, hehehe. Di sisi lain bertujuan untuk mengenalkan aktifitas outdoor terutama hiking dan camping kepada sang kekasih dan adiknya. Beberapa perlengkapan standar untuk camping dan perjalanan jauh menggunakan mobil pribadi telah kami siapakan. Perjalanan lumayan dari Cirebon menuju kawasan wisata Dieng butuh 6-7 jam perjalanan santai. Kami berangkat dari Cirebon pada Jumat malam pukul 22.30 tanggal 22 Mei 2015. Jalur yang kami lalui yaitu Cirebon - Tegal - Batang (Banyu Putih) - Limpung (Bawang) - Sukorejo (Kendal) - Tambi (Wonosobo) - Dieng. Di awal agak kuatir dengan kondisi jalan di daerah Tambi yang merupakan kaki gunung Sindoro karena mobil yang kami gunakan ground clearence-nya rendah tidak seperti Jimnyku yang bisa semua medan. Kami mulai memasuki kawasan Tambi sekitar pukul 03.30 dengan kondisi gelap gulita dan full tanjakan, belokan tajam, curam dan jalan yang sempit disertai kanan kiri ladang serta beberapa titik mepet jurang membuat kami sangat was-was terutama saya sebagai driver. Pas tepat mendekati area perkampungan sebelum kebun teh, kami menghadapi jalanan yang rusak dan jalanan yang separuh longsor. Medan offroad berasa sekali, dan sayangnya mobil ini grip bannya tidak tepat apalagi penggerak roda depan pastinya sering slip. Suara batu yang terpental mengenai underbody mobilku sedikit menggangu, tapi alhamdulilah kami bisa melewati medan ini. Ketika memasuki kawasan kebun teh kami lega tepatnya setelah suara adzan shubuh berkumandang, jalan mulai turunan dan beraspal bagus. Saya mencari spot agak luas tepat di kebun teh dengan tujuan untuk parkir dan tidur. Kondisi mata sudah sangat berat karena dari pagi ngantor hingga perjalanan ini saya belum tidur. Jam 6 pagi kami sudah bangun, bersantai sejenak untuk menghirup udara segar kebun teh dan tentunya mengabadikan foto kami lewat jepretan kamera. Jam 7 pagi kami lanjutkan perjalanan untuk menuju kawasan wisata Dieng.

Kamis, 21 Mei 2015

Jalan-jalan ke Pulau Tabuhan - Banyuwangi



Sepulang dari Jalan-jalan ke Meru Betiri bersama Bluzzukan Community, saya masih ada janji bersama keluarga untuk jalan-jalan ke pantai. Rencananya sih masih seputaran Jawa Timur, tapi masih bingung mau ke pantai mana. "Mungkin Banyuwangi?" itu yang ada di benak saya pertama kalinya. Beberapa pilihan, ada yang request ke Baluran namun sudah pernah beberapa kali kesana. Opsi pun mengerucut ke pantai yang belum pernah saya datangi. Dari hasil googling pun akhirnya muncul opsi ke pantai Bangsring Banyuwangi. Dilihat dari maps tidak jauh dari pulau Tabuhan, mungkin sebaiknya ke Pulau Tabuhan saja pikirku. Target kami adalah ke pantai yang bisa buat snorkeling dan kemungkinan ini tempat yang tepat. Kami hanya ber-lima dari rumah tepatnya siang hari habis sholat Jumat tanggal 17 April 2015 kami berangkat. Dengan menggunakan sebuah mobil, rute yang kami tempuh saat berangkat adalah Lumajang-Jember-Bondowoso-Situbondo-Banyuwangi (jalur pantura). Kami sampai di watu dodol resto hanya untuk makan malam sekitar jam 7 malam sambil menikmati deburan ombak pantai selat Bali. Berikutnya kami mencari hotel yang agak murah di daerah Ketapang, karena hanya buat tidur dan pagi-pagi sekali kami harus ke pantai Bangsring yang tidak jauh dari pantai Watu Dodol.

Minggu, 03 Mei 2015

Jalan-jalan ke Teluk Meru - Taman Nasional Meru Betiri edisi 2015

Teluk Meru

Setelah 1 tahun lebih kami terakhir mengunjungi tempat ini. Sudah saatnya kami merencanakan jalan-jalan cara Bluzzukan Community. Akhirnya pada tanggal 13 April 2015 sehabis Subuh kami berangkat menuju Teluk Meru. 7 orang personel yang berangkat: saya sendiri, Sam, Mas Irwan, Mas Anwar, Buyud, Mas Ayik dan 1 anggota baru Di awal kami memasuki kawasan taman nasional meru betiri di Curah Nongko saya sempat jatuh dari motor, saya dan sam (1 motor) sempat luka lecet namun sama sekali tidak mengurungkan niat kami dan perjalananpun kami lanjutkan. Seperti biasa motor titip di rumah pak Nurkali. Dari rumah terakhir ini sekitar pukul 11 siang kami memulai perjalanan jalan kaki jungle tracking. Dari berangkat hingga sampai di sore hari jam 5 kami diperjalanan diguyur hujan, perjalanan terasa berat dan lama. Namun alhamdulillah kami bisa sampai dengan selamat. Tenda kami dirikan di sekitar muara dan 3 hari 2 malam kami habiskan disini. Ketenangan dan kedamaian kami dapatkan. Walaupun Mancing tidak ada hasil, kerang hijau dan kepiting juga tidak ada tapi alhamdulillah kami makan puas dengan bekal bahan makanan dari rumah #edisi bikin pecel dan bakwan. Diperjalanan pulang hanya gerimis sebentar, jalanan tidak terlalu licin dibanding berangkat. Namun perjalanan pulang lebih lama karena kami sempat mandi di sungai pas diperjalanan dan sangat santai sekali jalannya. Start setengah 8 pagi sampai rumah pak nurkali jam 4 sore (lengkap personel). Alhamdulillah kami masih bisa menikmati kebersamaan ini, walaupun cuaca tidak mendukung.

Kamis, 19 Maret 2015

Jalan-jalan ke Bromo (edisi 2015)

view dari Penanjakan 1
Keindahan Bromo yang kekal selalu membuatku kangen untuk kesini lagi. Jalan-jalan kali ini setelah 2 tahun terakhir saya ke Bromo. Habis menjemput teman di stasiun Pasar Turi Surabaya, perjalanan dilanjutkan menuju Cemoro Lawang Probolinggo yang merupakan salah satu gerbang masuk kawasan Bromo. Dengan menyewa jip, setengah hari waktu yang kami habiskan untuk keliling kawasan wisata Bromo Tengger. Penanjakan 1, Kawah Bromo, Bukit Teletubies dan terakhir pasir berbisik. Bromo menjadikan salah satu tempat yang tepat untuk menyaksikan keindahan lukisan sang pencipta.