"Menggapai harapan setinggi gunung dengan berfikir seluas samudera"

Selasa, 21 Mei 2013

Jalan-jalan ke Gunung Rinjani



Gunung Rinjani adalah salah satu gunung yang didambakan banyak pendaki di Indonesia karena keindahannya dan ketinggiannya (3726 Mdpl) menjadi kategori gunung tertinggi no.3 di Indonesia setelah Jayawijaya dan Kerinci. Bicara keindahan pastinya tiap gunung memiliki keistimewaan tersendiri namun bisa dibilang di gunung Rinjani ini semua keistimewaan dari beberapa gunung tersaji baik Danau, Air Terjun, hot spring, savanna, hutan tropis sampai Goa ada disini. Oh Men!!! ISTIMEWA!!! 
Jalan-jalan ke Gunung Rinjani langsung menjadi hot topic bagi kami Patrapala RU-VI, berawal dari sekedar obrolan di warung kopi, BBM, Whatsapp, sampai grup FB sampai akhirnya terkumpul 5 anggota Patrapala RU-VI yang mengikuti acara pendakian ini yaitu saya (L), Azizi (L), Andri Anas (L), Wahyu aka Unyil (L) dan Dita Wahyu akan Gento (L) serta teman kita lainnya yang ikut yaitu Vivi (P) dan Tigor (L). Namun sayangnya mendekati hari H si Gento membatalkan dikarenakan alasan pekerjaan. Kita satu persatu saling mencari informasi tentang pendakian dan transportasi ke Gunung ini sampai akhirnya kami mendapatkan informasi sebagai berikut :
  •  Lokasi : Kabupaten Lombok Utara - Provinsi Nusa Tenggara Barat
  •  Jalur pendakian : Sembalun, Senaru, Torehan, Timbanuh, namun yang paling umum dipakai adalah Sembalun dan Senaru
  • Pendakian yang kami pilih : awal via Sembalun baliknya via Senaru
  • Sewa Kendaraan untuk transport Bandara ke Sembalun dan keliling pantai di Lombok Tengah 400 rb.
  • Bandara Lombok ke Sembalun membutuhkan waktu 3-4 jam.
  • Sewa kendaraan dari kampung di Sembalun ke Sembalun Lawang (akses transportasi terakhir) 100 rb. Untuk menghemat waktu 1,5 jam perjalanan jika dari pos perijinan Sembalun.
  • Porter 125 rb/hari, untuk membawa logistik kami dibutuhkan 3 porter jadi total 1,5 jt
  • Logistik 4 hari 3 malam untuk 6 orang kami budgetkan 1,5 jt
  • Transport Senaru ke Pelabuhan Bangsal (mau main ke Gili) 400 rb, klo untuk ini kemahalan sebenarnya ada yang nawarin 150-200 rb. Pengalaman!! entar kesini lagi dah tahu harga pasnya
  • Tiket pesawat Jakarta - Lombok dengan Lion kami dapat harga 750 rb dengan waktu tempuh 1 jam 50 menit.
  • Tiket Kereta CirebonExpress Jatibarang Indramayu - Jakarta 90 rb,
Setelah mendapatkan informasi di atas, baru kami memutuskan waktu keberangkatan dan berapa lama kita di Lombok termasuk lokasi lain yang akan kami tuju saat disana. Untuk penentuan tanggal memang agak sulit karena hampir semua adalah pekerja, ada yang sok sibuk, jatah cuti yang hampir habis, serta mempersiapkan alasan cuti ke pak bos yang galak, hahaha. Akhirnya minggu ke-2 bulan Mei yang kami pilih. Keberangakatan kami semua sama yaitu tanggal 4 Mei 2013 namun pulangnya berbeda karena beberapa alasan pribadi yaitu :
  • Anas, Vivi & Tigor tanggal 10 Mei 2013 (Lombok - Surabaya)
  • Wahyu Unyil tanggal 11 Mei 2013 (Lombok - Surabaya)
  • Saya dan Azizi tanggal 12 Mei 2013 (Lombok - Jakarta)
Untuk pendakian ke gunung Rinjani sendiri waktu yang kami butuhkan 4 hari 3 malam dan sisanya memang sengaja buat nge-pantai ria, hehehe. Untuk menggunakan jasa porter ini awalnya sedikit timbul perdebatan namun melihat carier teman-teman yang ukuran kecil kurang dari 60 L kecuali saya sama Anas 75 L yang sudah full dengan tenda dan perlengkapan pribadi dan juga gak ada yang pinter masak walaupun bawa temen cewek si Vivi, hahaha piss!!! akhirnya dengan pertimbangan anggaran yang masih mampu untuk keuangan kami disamping itu kami juga pengen makan enak disaat lelah dan tentunya terima jadi saat bangun tidur hidangan sudah di depan muka, hahaha. 

Kami berlima berencana berangkat dari Bandara Soetta kecuali Tigor dari bandara Juanda. Penerbangan kami ber-5 rencana awalnya hari Sabtu tanggal 4 Mei 2013 jam 2 siang namun sialnya H-1 kami dapat info dari Lion bahwa penerbangan kami diganti jam 7 malam, what!!!! kacau balau pastinya karena tiket kereta, dan jemputan di Lombok sudah kami tentukan. Untungnya setelah menghubungi customer service jadwal tersebut dapat diubah ke penerbangan yang lebih awal yaitu jam 10 pagi namun si Tigor yang dari Surabaya tidak dapat merubah penerbangannya tetep jam 3 sore sehingga tiba di lombok jam 4 sore. Agak mendingan lah walaupun kami harus merubah jadwal kereta dan berangkatnya lebih petang jadinya naik Gajayana yang 3 kali lipat lebih mahalan dari Cirebon Expres. Tiba saatnya hari itu kami berlima berkumpul di bandara dan masih sempat sarapan di bandara karena Lion kan gak dapat makan!! Saat checking di bandara baru tahu klo carrier yang saya bawa beratnya 17 kg, wow! mudah-mudahan kuat aja saat tracking nanti amin!. Akhirnya kami berangkat dan sampai sesuai jadwal serta yang gak kalah pentingnya yaitu selamat!! alhamdulillah dan terimakasih pak pilot, good job!
- Di Stasiun Kota Cirebon :

Menunggu kereta

- Di Bandara Soekarno Hatta :

- Di Bandara Lombok:

Pertama kalinya bagi saya menginjakkan kaki di pulau Lombok dan sudah tidak sabar untuk explore pulau ini apalagi terlihat jelas dari pesawat bagaimana indahnya pulau ini dengan gunung Rinjani yang berdiri gagah dan pantai dengan pasir putih yang mengelilingi pulau ini. Istimewa!!! Kami tiba di Lombok jam 12 siang dan masih ada waktu 4 jam untuk menunggu Tigor datang. Beberapa pantai di Lombok Tengah sempat kami singgahi dan ceritanya...... (cerita pantai di Lombok bersambung dulu ya),hehehe
Setelah Tigor tiba, kami langsung menuju sebuah desa di Sembalun ke rumah porter yang akan menemani kami mendaki ke gunung Rinjani dan sampainya di rumahnya jam 10 malam. Kami bermalam di rumah porter (gratis lo!), kebetulan ada rumah kosong yang bisa kami tempati. Malam-malam kami sempatkan untuk menata kembali bawaan, beberapa bawaan yang tidak diperlukan kami tinggal di rumah porter.
 - Otw Sembalun :

Pagi kami mulai berangkat setelah sarapan dan mengurus perijinan kami diantar oleh pick up yang kami sewa sampai akses terakhir di Sembalun Lawang, lumayan 40 menit ber-offroad ria akhirnya kami mulai perjalanan yang sesungguhnya. Cuaca memang agak panas karena savanna terbentang luas sepanjang jalur ini. Kami semua terperangah memandang indahnya sekeliling kami padahal masih di ketinggian 1100 Mdpl apalagi saat di atas? gak kebayang indahnya!. Naik turun bukit savanna menyeberangi beberapa celah bukit yang sudah terhubung dengan jembatan. Katanya jalur pendakian di gunung Rinjani ini dibuat atas instruksi Presiden Suharto waktu dulu. Puncak Gunung Rinjani sangat terlihat jelas dari awal pendakian namun untuk Plawangan Sembalun pandangan kami masih tertutup oleh beberapa bukit. Untuk pakaian sebaiknya yang seringan mungkin dan sejuk dipakainya karena hampir sepanjang jalur sembalun adalah savanna pastinya gak kebayang gimana panasnya saat di siang hari. Gak bosen-bosennya kami ambil foto, memang jiwa sok artis bisa mengalahkan teriknya matahari, hahaha. Sesuai rencana kami sampai di POS 2 siang hari pas jam makan siang, di POS ini ramai sekali banyak pendaki beristirahat. Memang lokasinya teduh ada beberapa pohon besar dan pastinya ada sumber air yang membuat POS ini menjadi lokasi yang tepat buat memasak. Setelah makan dan cukup istirahat kami lanjutkan perjalanan, 2 jam perjalanan dari POS 2 kami bertemu dengan yang namanya Tanjakan Penyesalan! Saya sendiri tahunya setelah hampir menyelesaikan tanjakan ini saat bertemu dan ngobrol dengan rombongan pendaki lain yang sudah senior. Oh ini tadi yang namanya tanjakan penyesalan / 7 bukit penyesalan. Bisa dibilang klo di Semeru ada yang namanya tanjakan cinta biasa klo disini baru namanya tanjakan cinta sejati, hahaha. Sedikit canda tawa untuk saling menyemangati di antara kami di tengah-tengah rasa letih yang tak terkira. Langkah kaki semakin lambat, rasa haus yang tak tertahankan dikarenakan saya dan Tigor kehabisan air hingga akhirnya ada potter yang baik hati lewat, kami diijinkan meminum stock airnya dan membawa sisanya ya lumayan untuk stock sampai plawangan sembalun. Sedangkan teman-teman sudah agak jauh di depan. Ada yang bilang klo di gunung itu "dekat di mata tapi jauh di kaki", terbukti!! apalagi saat ditanjakan. Hari semakin gelap dan cuaca menjadi tidak bersahabat. Dari panas menjadi gelap penuh dengan kabut yang disertai angin kencang. Dinginnya brrr...! sudah mulai terasa, saya sendiri merangkap baju lagi dengan yang lengan panjang. Lupa klo headlamp belum saya perbaiki, langkah kaki agak saya percepat padahal otot dah berasa kaku karena capek ditambah lagi track yang menanjak gila dengan kemiringan lebih dari 60 derajat. Hingga saya bertemu Unyil dan Vivi namun Tigor masih di belakang. Pandangan sudah mulai tergantung dengan senter, saya mengikuti senter unyil hingga akhirnya sampai di Plawangan Sembalun. Cuaca semakin ekstrim, angin melaju kencang tanpa ada penghalang. Jaket dan sarung tangan segera saya pakai. Apes banget, kesini pas ada badai. Tigor dibelakang masih belum ada kabar, terakhir saya lihat ada pendaki tua yang berada di dekatnya. Kurang lebih 1/2 jam lamanya baru Tigor muncul, ternyata habis kram kedua kakinya. Klo bicara kram, hampir dari kami semua mengalaminya namun masih bisa melanjutkan perjalanan setelah istirahat cukup 10-15 menit. Anas menyusul kami dengan membawa air minum, dan teman-teman yang lain bersama potter sudah mendirikan tenda yang tidak jauh dari kami berhenti. Akhirnya masuk tenda dan berasa sedikit hangat. Setelah makan kami masing-masing melanjutkan tidur untuk mempersiapkan diri summit attack. 

 
Dari kiri : unyil, Azizi, Vivi, Tigor, Anas, Saya


POS 2 :

 POS 3 :
 
 
 
Tanjakan penyesalan

Beberapa kali terbangun oleh hembusan dan suara angin yang begitu kencang, awalnya memang mengendurkan semangat kami untuk melakukan summit. Hingga pukul 4 pagi kami putuskan untuk summit. Dinginnya berasa, debu-debu pasir berterbangan. Beberapa cahaya dari pendaki yang sudah di atas puncak punggungan dapat kami lihat dari bawah. Tidak begitu banyak sebenarnya yang summit, mungkin karena badai yang tak kunjung berhenti ini. 1,5 jam perjalanan sudah sampai di puncak punggungan, masih beberapa jam lagi untuk mencapai puncak Dewi Anjani. Padahal sudah pkl 05.30 WITA masih tetep aja gelap, mungkin kabut dan awan masih menutupi sang surya. Setengah jam lebih kami di puncak punggungan namun badai tidak kunjung reda. Beberapa pendaki turun, ada yang dari puncak pas ada juga ditengah jalan puncak pungungan dan puncak pas sudah turun. Terutama bule-bule yang tampak raut wajah kecewa tidak dapat menyaksikan sunrise. Kami bertiga ; Saya, Unyil dan Heru (rombongan lain yang ikut summit bareng) memutuskan untuk melanjutkan summit sampai puncak tertinggi gunung ini, sedangkan yang lain memutuskan untuk turun. Kami kehilangan Anas, beberapa kali kami berpikir kemana anak ini kok menghilang. Pikiran positif kami, dia pasti lanjut naik tapi kok gak ngomong-ngomong nih anak??? Oke sembari menemui anas di atas, kami lanjutkankan perjuangan. Pijakan-pijakan yang kami perkokoh melawan kencangnya angin yang menerpa kami hingga akhirnya kami sejenak berhenti kembali merenungkan untuk melanjutkannya atau tidak. Jarak pandang memang pendek tidak lebih dari 5 meter. Dan godaan-godaan yang melemahkan semangat kami yaitu dari pendaki-pendaki yang sudah turun baik lokal atau turis. "Percuma naik, tidak dapat melihat apa-apa, anginnya terlalu kencang, very cloudy" dan bla...bla...bla... 2 jam lamanya kami berjalan dari puncak punggungan tapi masih belum ada tanda-tanda badai akan reda. Kami bertiga memutuskan untuk tidak melanjutkan walaupun info dari yang sudah turun cuma butuh 1-1,5 jam lagi mencapai puncak tertinggi 3.726 Mdpl kemungkinan kami sudah berada di ketinggian 3600 mdpl lebih, dan itu menurut kami keputusan yang tepat. Saya sendiri berfikir "tidak ada yang mampu menahlukkan alam, saya datang bukan untuk melawan tapi mencoba bersahabat dengan alam". "Masih ada kesempatan untuk kembali lagi!", #mencoba menghibur diri sendiri walaupun ada rasa sedih. Kemungkinan Anas sudah sampai di puncak tertinggi. Kami bertiga sempatkan berfoto-foto sesekali kabut hilang, sembari menunggu Anas. Puas foto-foto, kami turun dan kali ini lebih cepat dan lebih asyik karena serasa main sky di butiran pasir. 

tampak 3 Gili (Trawangan, Meno dan Air)

Perjalanan selanjutnya Plawangan Sembalun ke Segara Anakan, destinasi yang kami tunggu-tunggu. Setelah capek summit sempat istirahat sebentar, track bebatuan turunan tajam menunggu kami. Ya semua itu dapat kami lalui, tanpa ada yang cedera sedikitpun. Sayangnya selama perjalanan masih berkabut, namun ada untungnya juga cuaca jadi tidak panas walau siang hari. 4 jam lamanya kami sampai di Segara Anakan. Keereeen puuoolll pokoke! Istimewa! susah untuk diungkapkan, tampak tebing-tebing yang mengelilingi segara anakan, pepohonan cemara, bukit-bukit hijau, dan gunung baru jari. Kami mendirikan tenda tepat dipinggir air sehingga klo mancing tidak jauh :b. Sejuk sekali, deburan air terjun juga terdengar di sayup-sayup keheningan. Sungguh indah air terjun ini, apalagi ada hot spring nya yang bikin kami semangat untuk mandi sore. Maklumlah 2 hari belum mandi, hehehehe. Butuh waktu cuma 10 menit dari tenda kami. Hot Sprignya keluar dari celah-celah batu dan ada juga yang keluar dari dasar sungai dari aliran air terjun.  Saat malam di segara anakan sungguh indahnya, bintang-bintang bertaburan dan cuaca begitu cerah tidak seperti malam di saat kami berada di Plawangan Sembalun. Sesekali dalam pikiran kami ada keinginan untuk balik ke Plawangan Sembalun untuk melakukan summit. Biarlah pikiran itu lewat! mungkin ini adalah tanda klo kami harus kembali kesini entah kapan itu. Hanya semalam kami disini, dan harus melanjutkan perjalanan ke Senaru. Track Segara Anakan ke Plawangan Senaru begitu ekstrim terutama setelah batu ceper. Ada beberapa titik yang harus membuat kami ekstra hati-hati. Track ini melipir di tebing  otomatis jurang tepat dibawah kami. Bebatuan yang mudah longsor harus kami waspadai dan tak kalah sulitnya ada yang menbuat kami sedikit memanjat tebing, kebayangkan klo pas bawa carrier yang berat! Akhirnya Plawangan Senaru! 4 jam lamanya namun lagi-lagi kembali di sayangkan cuaca berkabut dan kami tidak bisa melihat pemandangan segara anakan ataupun ke arah pantai Gili dari Plawangan Senaru. Harusnya kami bisa menikmati sunset jika langit cerah. Tidak lama kami disini, karena agak jauh dari sumber air, kami berencana ke POS 3 Senaru yang dekat dengan sumber air. Jam 6 sore atau 1 jam lamanya akhirnya kami sampai di POS 3. POS ini ada shelter yang cukup besar, seperti bangunan rumah adat. Sudah ada beberapa tenda disini dari rombongan lain yang turun juga. Malam disini juga penuh bintang, langit cerah... oh bener-bener apes 2 hari sebelumnya. Pagi-pagi kami lanjut turun, target jam makan siang kami sudah di pintu masuk Senaru. Track Senaru dibilang lebih sulit dari pada sembalun karena sangat curam namun tidak panas diteduhkan oleh rimbunan pepohonan yang berada di hutan tropis dari POS 3 sampai pintu masuk Taman Nasional di Senaru. Jalur ini lebih banyak dipilih turis untuk naik karena teduh atau lokasi senaru yang tidak jauh dari 3 Gili terkenal (Trawangan, Meno dan Air). Selesai sudah pendakian kali ini ditutup dengan mie rebus pakek telor ditambah minuman kaleng yang dijual di pintu masuk Senaru ini. Tidak bisa dibayangkan akhirnya kami dapat menyelesaikan pendakian ini dengan selamat walaupun kondisi fisik yang kewalahan menghadapi track berat, dan juga masih sulit rasanya meninggalkan kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani ini. Terimakasih kepada teman-teman Patrapala RU-VI & friends yang hadir dalam pendakian kali ini... kalian istimewa!!

Hot Spring
Batu Ceper
 
 


Plawangan Senaru
POS 3 Jalur Senaru

Suatu hal yang sangat luar biasa yang pernah kami lakukan, yang pernah kami rasakan, yang pernah kami lihat dan seakan semua panca indera ini ikut merasakan kekaguman kami terhadap penciptaNya.
"Untuk menciptakan kenangan indah yang abadi itu tidaklah mudah akan ada proses yang sulit, dan kenangan abadi yang sesungguhnya adalah proses itu sendiri dalam menghadapi kesulitan untuk mencapai suatu tujuan yang berakhir suka cita".




17 komentar:

  1. oh men!!! keren bro blognya cuma fotoku kok dikit yak? #eh

    BalasHapus
  2. Gawe blog dewe, klo pengen isinya fotomu semua, hahahaha

    BalasHapus
  3. aq uda buat tuh...liat aja di profileku tp blognya uda lama bgt.hahaha

    BalasHapus
  4. Ya tinggal update isinya. Klo dah obsolete ya dibuang, hahaha

    BalasHapus
  5. Wah blognya muantabs bro...menginspirasi untuk ikutan jalan-jalan. Kereennn..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih bro. Dunia ini luas bro terutama Indonesia, jangan sia-siakan kesempatan untuk lebih mengenal tiap sudut keindahan negeri ini.hehehe

      Hapus
  6. ╔══╦═╦═╦══╦═╦═╦╦╦╗
    ║║║║║║║╠╗╔╣║║║║║║║
    ║║║║╦║║║║║║╦║╔╬╬╬╣
    ╚╩╩╩╩╩╩╝╚╝╚╩╩╝╚╩╩╝
    Brothers blognya,,,kira2 untuk berangkat beur3 biaya habis berapa yah tanks brother

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klo dari Jakarta via transportasi udara, per orang 4-5 juta cukup

      Hapus
  7. Keren blognya photonya banyak. Om saya rencana ke Rinjani terus mau main ke Gili. tanya buat transport dari Senaru ke Pel Bangsal dong. cari2 patungan belom dapet, harus carter mobil sendiri boncos. Kalo masih ada kontaknya yang 200rban itu mau dong om. Terima kasih sebelumnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seli (Avanza) 087864866995. Terimakasih sudah mampir di blogku

      Hapus
  8. Kalau dri banyuwangi Sampai ke rinjani . kira2 transportasi nya habis brpa ? Kalkulasi hitungan bersihnya . + penginapan selama 3day2Night

    BalasHapus
  9. Kalau dri banyuwangi Sampai ke rinjani . kira2 transportasi nya habis brpa ? Kalkulasi hitungan bersihnya . + penginapan selama 3day2Night

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurang tau bro, 2x saya ke Rinjani naik pesawat dari Jakarta. Dari banyuwangi lebih deket dan adanya via darat klo langsung ke Lombok. Penginapan gmn? camping gratis, penginapan deket pos pendakian sekitar 150 rb, hotel di lombok (mataram / senggigi / gili) macem2 harganya klo yang nyaman sih minimal 250 rb an. Budget saya biasanya 5 jt an. itu 2 hari perjalanan (PP) + 3 hari di gunung + 1 atau 2 hari jalan-jalan di Lombok. Peralatan camping bawa sendiri, cuma pake jasa porter. Mobil sewa disana

      Hapus
  10. Kerren abiiess, jadi pengen kesana, bisa kasih info gak biaya sm rute mulai dari awal bandara sampai gunung mas

    BalasHapus
  11. Info buat agan2 budget travelers, jemputan murah Bandara-Sembalun 350rb. Klik my ID ☺

    BalasHapus
  12. indonesia memang memiliki danau, air terjun , pantai dan gunung gunung yang indah dak kalah dengan negara - negara lain dan kebanykan daerah wisata penduduknya mahir dalam bahasa asing karena sering berintaksi dengan wisatawan asing sehingga banyak penduduk diajarkan Kursus Bahasa Inggris Pemula dari wisatawan yang datang.

    BalasHapus