"Menggapai harapan setinggi gunung dengan berfikir seluas samudera"

Selasa, 28 Mei 2013

Jalan-jalan ke Pantai-pantai di Lombok


Tidak sedikit yang bilang klo Lombok memiliki pantai yang lebih indah dari Bali. Suasananya juga lebih sepi, dan terasa tenang jika kesana "katanya. Mari kita buktikan! Jalan-jalan ke Pantai-pantai di Lombok kali ini merupakan serangkaian rencana acara kami Patrapala RU-VI & Friends (Saya, Anas, Azizi, Wahyu, Tigor & Fifi) untuk explore pulau ini selain acara pendakian ke Gunung Rinjani. Beberapa pantai yang terkenal seperti Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno sudah pasti menjadi target utama kami. Pantai pertama yang kami kunjungi adalah pantai Kuta (Lombok Tengah), karena lokasinya memang tidak jauh dengan Bandara Internasional Lombok. Itupun hari pertama kami sampai di Lombok pada hari Sabtu tanggal 4 Mei 2013 (penerbangan Jakarta - Lombok) pada siang hari sebelum kami menuju Sembalun untuk melakukan pendakian ke Gunung Rinjani. Setelah ke Kuta, kami sempatkan juga ke Tanjung Aan. Tanjung Aan memiliki pasir yang lebih putih dan halus daripada pantai Kuta dan tempatnya lebih luas. Cukup untuk menghabiskan waktu dan makan siang di pantai akhirnya kami kembali ke Bandara untuk menjemput teman dari Surabaya si Tigor yang ikut gabung di acara kami dalam waktu seminggu ini. Lanjut ke Sembalun untuk melakukan pendakian ke Rinjani. 4 hari 3 malam kami di Gunung Rinjani, dan pulangnya via Senaru. Senaru tidak jauh dari Pelabuhan Bangsal (Lombok Utara), hanya butuh waktu 2 jam.

Pantai Kuta - Lombok Tengah
Tanjung Aan - Lombok Tengah

Pelabuhan Bangsal ini adalah pelabuhan yang paling dekat dengan 3 Gili (Air, Meno dan Trawangan). Rabu Sore tanggal 8 Mei 2013 kami sampai disini dan karena jadwal penyebrangan umum masih harus menunggu 1 jam lagi akhirnya kami pakai kapal carter dengan harga 180 rb ber-6 dengan tujuan Gili Meno. Kapal carter ini adalah kapal kayu bermotor yang dapat menampung sekitar 15-20 orang. Saat perjalanan ke Gili Meno kami melewati pantai Gili Air, terlihat pulaunya lebih kecil dari Gili Meno namun terkesan lebih ramai. Butuh waktu 30 menit dari pelabuhan Bangsal ke Gili Meno. Sampai di pelabuhan Gili Meno, terlihat beberapa Cidomo yang nampaknya menunggu penumpang. Beberapa di antara kami mencari cottage atau bungalo sedangkan yang lainnya menjaga tas carrier kami di pelabuhan. Akhirnya kami mendapat bungalo yang lumayan murah yaitu 150 rb dan kami menyewa 2 bungalo untuk ber-6. Suasananya tenang, tidak ada suara party seperti umumnya pantai-pantai di Bali. Benar-benar tempat yang cocok untuk mengistirahatkan tubuh yang sudah pegal-pegal habis mendaki Gunung Rinjani. Hari itu juga kami merencanakan untuk snorkeling dan keliling di 3 Gili ini (Trawangan, Meno dan Air) untuk besok pagi. Kebetulan di bungalo ini juga menyediakan paket snorkeling, dan akhirnya kami sepakat dengan tarif 100 ribu per orang. Jika mau singgah ke pantai lain selain Gili Meno, dikenakan tambahan biaya. Sayangnya sore pertama kami disini cuaca mendung sehingga sunset yang kami harapkan tidak dapat kami saksikan berikut juga saat sunrise masih aja mendung. Setelah sarapan kami berangkat snorkeling sekitar pukul 8 pagi dengan menggunakan perahu kecil. Spot-spot yang kami tuju masih di sekitaran Gili Meno dan Gili Air. Air yang sungguh bersih, jernih dan permukaan yang tenang bikin kami terpesona. Seandainya semua pantai di Indonesia seperti ini?? Blurr... saya pertama mulai turun dari perahu, segernya walaupun cuaca mulai cerah dan menjadi panas, tak sedikit pun menakuti kami untuk berhitam-hitaman disini.  Aneh juga rassanya padahal badan capek habis dari mendaki tapi saat kami menyelam menyaksikan indahnya terumbu karang dan biota laut lainnya, rasa capek itu seakan hilang sama sekali tidak mengendurkan keceriaan kami. Dari lokasi yang tinggi hingga bawah laut, memang Lombok istimewa!! Ada spot yang terdapat penyu. Ini pertama kalinya kami berenang mengejar penyu, tapi itu khusus yang bisa berenang dan berani freedive loh? hahaha diantara kami kan masih ada yang butuh pelampung soalnya. Sayang klo kesini tidak bisa berenang dan freedive, pasti gak bisa ambil foto under water yang keren-keren, hahaha. Segera belajarlah kalian yang belum bisa berenang, takut nyesel dan iri klo lihat foto underwater temen! Selesai snorkeling dan freedive, kami mampir ke Gili Air untuk makan siang. Disini fasilitas umum lebih lengkap, dan tentunya lebih ramai. Selesai makan siang dan jalan-jalan sekitar pulau ini kami lanjutkan perjalanan ke Gili Trawangan. Sampai Gili Trawangan, jelas kesan saya klo pulau ini sudah menjadi daerah wisata utama di Lombok. Sangat ramai dengan wisatawan asing, restoran, bungalo, villa, hotel berbintang, cafe, bar sudah lengkap. Bisa dibilang wisatawan dominan warga negara asing. Suara sound system cafe, restoran dan bar sangat jelas terdengar. Jalanan sangat ramai seperti pasar. Menurut saya penglolaannya mirip sekali dengan pantai Seminyak dan Kuta di Bali. Tapi yang paling beda dari Gili-gili di Lombok dibanding berbagai pulau yang pernah saya kunjungi adalah kendaraan. Disini sama sekali tidak diijinkan menggunakan kendaraan bermotor! #catet. Pastinya polusi udara sangat-sangat diminimalisir. Transportasi utama disini adalah sepeda dan cidomo. Banyak sekali persewaan sepeda disini, kami sempatkan juga menyewa sepeda untuk keliling pulau ini. Hanya butuh waktu 2 jam saja untuk mengelilingi pulau ini dengan menyusuri pinggiran pantai. Menjelang petang kami sudah balik ke bungalo yang kami sewa di Gili Meno. Kami menginap di Gili Meno hanya 2 malam, selanjutnya kembali ke Pulau Lombok. Hari itu juga tanggal  10 Mei 2013 ada beberapa di antara kami harus balik, hanya tinggal saya, wahyu dan azizi yang masih stay di Lombok karena pesawat yang kami pesan penerbangan di hari Sabtu (Wahyu - tujuan Surabaya) sore tanggal 11 Mei 2013 dan Minggu (Saya dan Azizi - tujuan Jakarta) pagi tanggal 12 Mei 2013. Perjalanan dari pelabuhan Bangsal ke bandara saat mengantar teman-teman yang pulang duluan, kami sempatkan mampir di spot-spot view pantai seperti di bukit Malimbu, Nipah dan Senggigi. Pada hari Sabtu pagi, karena beberapa teman sudah pulang sedangkan Wahyu masih menunggu penerbangan pesawat pada sore hari, saya dan Azizi menghabiskan waktu untuk touring ke pantai di Lombok Timur dengan menggunakan motor yang kami sewa di Mataram. Ternyata masih banyak pantai-pantai yang istimewa, suasananya sangat sepi namun beberapa yang menjadi kendala adalah jalan yang rusak dan belum di aspal. Pantai di Lombok Timur yang kami kunjungi adalah Pink Beach (Pantai Tangsi), Sumut, dan Kaliantan. Jalan-jalan di Lombok ini sungguh berkesan, betapa minimnya pengetahuan kami akan pantai-pantai yang indah di Indonesia ini. Masih ada puluhan Gili di Lombok yang belum kami kunjungi. Oh ya Gili ini artinya pulau kecil, kata masyarakat suku sasak. Pantai di Lombok Barat seperti Sekotong dan Gili-gilinya, pantai di Lombok Utara juga masih banyak yang belum sempat kesana. Kayaknya butuh waktu 1 minggu lagi klo mau explore pantai-pantai di Lombok, harus kesini lagi! Saya sendiri masih mencoba tidak ingin kalah sama wisatawan asing yang lebih mengenal alam kami yang indah Indonesia. Dan juga semakin membuat saya heran pada orang-orang Indonesia yang lebih memilih traveling keluar negeri daripada traveling ke negerinya sendiri. Orang-orang dari jauh loh berbondong-bondong kesini, dengan semangat untuk explore beberapa wilayah Indonesia yang mungkin saya sendiri banyak yang tidah tahu dan banyak nama tempat yang masih asing di telinga saya. Saya berharap semakin majunya wisata Indonesia dapat diimbangi dengan pengelolaan yang baik sehingga tidak berdampak banyak terhadap kelestarian dan perubahan ekosistem alam ini.
Pelabuhan Bangsal

Otw Gili Meno
Pelabuhan di Gili Meno
Mengejar penyu
 
Gili Air
Gili Trawangan
Sunrise dari Gili Air (View Gunung Rinjani)
Bukit Malimbu
Bukit Nipah
Bukit Senggigi

@Pink Beach (Pantai Tangsi) - Lombok Timur
Panen rumput laut
Menanam rumput laut
Pantai Sumut
Pantai Kaliantan - Lombok Timur

6 komentar:

  1. Oh men...yg ga bisa renang ojok dietrek-etrek tah, mbok yah diajari! Haahaaa

    BalasHapus
  2. Haahaaa..okey mene tak golek kodok sek yah!

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. Terimakasih. Semoga saja pemerintah peduli dan masyarakat sekitar wisata sadar potensinya

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus