"Menggapai harapan setinggi gunung dengan berfikir seluas samudera"

Kamis, 25 Desember 2014

Jalan-jalan ke Gunung Rinjani (edisi ke-2)


Bagiku gunung Rinjani adalah gunung terindah yang pernah saya daki yang merupakan gunung berapi tertinggi ke-2 di Indonesia yang berada di Lombok Nusa Tenggara Barat. Bagaimana tidak, padang savananya, pemandangan dari puncak, dan segara anak di gunung ini sudah tidak bisa diragukan keindahannya. Jalan-jalan kali ini ada makna tersendiri bagi saya yaitu untuk kali kedua saya bersyukur diberi kesempatan untuk menginjakkan kaki lagi di Gunung Rinjani. Sedangkan bagi kami Patrapala RU VI Balongan adalah kali kedua juga kami disini namun kali ini saya bersama dengan orang-orang yang berbeda dengan pendakian tahun lalu dan kami memiliki misi. Misi ini adalah Ekspedisi Rinjani dalam rangka HUT Pertamina ke-57 dan Pertamina 7 Summit of Indonesia. Target Patrapala untuk tahun ini adalah Semeru, Rinjani, dan Kerinci yang di leader-i oleh beberapa tim Patrapala. Semeru dilaksanakan oleh tim Patrapala Kantor Pusat dan PEP field Limau, Rinjani oleh tim Patrapala RU VI Balongan, dan Kerinci oleh tim Patrapala RU II Dumai. Dengan target yang merupakan amanah dari perusahaan, kami sangat bersemangat. Dari perencanaan dan kesiapan kami perhatikan dengan seksama. Hingga akhirnya terjadwal tanggal 7-11 Desember 2014 kami melakukan pendakian. Proses perijinan dari perusahaan tidaklah mudah karena kami harus meninggalkan pekerjaan dengan waktu yang cukup lama, namun berkat bantuan banyak pihak terutama Panitia HUT Pertamina ke-57 di RU VI Balongan dan Serikat Pekerja Pertamina Bersatu Balongan akhirnya berhasil. 

Sebelum berangkat dapat dipastikan Ekspedisi ini diikuti 13 orang. Dari RU VI Balongan ada 9 orang (Saya, Hasan, Dian, Taufik, Ijaji, Faisal, Rudi, Nugraha, dan Fika), PEP Jakarta 1 orang (Ade ), PHE ONWJ 1 orang (Gunadi), dan 2 participant kawan Hasan dari Aceh (Safwan, dan Sofian). Tanggal 6 Desember 2014 dini hari pkl 01.00 kami berangkat dari Indramayu menggunakan elf untuk ke stasiun Cirebon. Dari Cirebon kami lanjutkan perjalanan kereta ke stasiun Gambir. Dengan taxi dari Gambir kami menuju Bandara Sukarno Hatta (CGK). take off jam 10 lebih (karena delay) akhirnya kami bisa sampai Bandar International Lombok (LOP) dengan waktu tempuh 2 jam. Disini kami dijemput oleh  pak Taufik namanya yang memang sudah kami hubungi sebelumnya. Pak Taufik ini direkomendasikan teman dari PHE yang pernah menggunakan jasanya, karena kebetulan beliau petugas di kantor perijinan pendakian di Sembalun Lawang. Segala transport dan logistik beliau sediakan, dan kami hanya bawa peralatan standar pendakian dan perlengkapan pribadi. Perjalanan dari bandara ke desa Sembalun Lawang lumayan cukup lama sekitar 3 jam lebih apalagi di perjalanan sempat diguyur hujan. Kami menginap di pondok Sembalun belakang base camp hanya semalam. 
 
 
sebelum menikmati plecing kangkung khas Lombok
Pondok Sembalun

Pagi tanggal 7 Desember 2014 kami memulai pendakian dengan start pukul 09.30. Terlalu siang sebenarnya karena waktu habis untuk persiapan dan menunggu sarapan, hehehe. Jalur dari desa Sembalun Lawang kami pilih jalur tengah yang dibilang bisa motong waktu 1 jam dari jalur atas (jalan samping base camp). Dari Base camp (1156 mdpl) kami harus berjalan ke utara dulu baru belok ke barat. Start awalnya memang tidak ada petunjuk jalan yang jelas, karena kami melalui jalur ladang warga. Setelah menyeberangi jembatan bambu baru kami dapat melihat padang savana. 1 jam berjalan kami bertemu dengan jalur atas sebelum mendekati POS 1. Kami juga sempat melewati hutan sebelum POS 1. Alhamdulillah cuaca agak mendung dan berkabut, sehingga panas matahari tidak menyengat kulit. Kami sangat bersemangat karena hampir semua kawan saya ini belum pernah mendaki gunung ini kecuali Ijaji. Tak ayal juga kawan-kawan sering berhenti hanya untuk mengabadikan moment saat melintasi padang savana. Track cenderung landai, naik turun. Di Pos 1 (Pos Pemantauan - 1300 mdpl) kami sempat istirahat sejenak sambil menunggu semua kumpul. Walaupun sudah pukul 12.30 kami tetap ingin lanjutkan ke Pos 2 untuk melaksanakan ishoma. Di Pos 2 (Pos Tenggengan - 1500 mdpl) ini kami makan cukup lahap, bahkan sering nambah porsi. Porter kami memasaknya cukup lezat (alasan, hehehe). Oh ya kami menggunakan jasa porter sebanyak 6 orang untuk membawa logistik dan masak. Saya pikir awalnya cukup 3 orang, namun setelah melihat banyaknya logistik untuk 5 hari dan banyaknya alat masak kami putuskan untuk menggunakan jasa 6 orang. 5 orang cukup sebenarnya, namun 1 orang bisa buat jaga-jaga klo dari kami ada yang gak kuat atau cedera, bisa bawain carrier. Pak Ar sebagian leader porter ini memiliki usia yang sudah tua (di atas 55 tahun), walaupun demikian tubuhnya masih kuat untuk membawa beban yang rata-rata 20-25 kg.
 
 
Setelah ishoma di Pos 2 kami lanjutkan perjalanan ke Pos 3. Perjalanan kami kali ini ditemani gerimis dan kabut yang pekat. Sebelum Pos 3 ada Pos extra, kami berhenti sejenak sambil menunggu semua terkumpul. Dari Pos extra ini baru merasakan tanjakan yang berarti, hehehe. Tidak jauh hanya 20 menitan sudah sampai di POS 3 (Pos Pada Bolong - 2000 mdpl). Kami semua ngumpul disini pukul 16.30, dan hujan makin deras. Kami putuskan untuk ngecamp disini, karena saya dan porter khawatir jalan malem di bukit/tanjakan penyesalan apalagi dalam kondisi hujan + angin serta kabut pekat. Malam di pos 3 kami banyak habiskan untuk istirahat kecuali saya, taufik dan para porter main domino sampai tengah malam. Yang kalah hukumannya jongkok selama permainan. Kebayang kan pegelnya kaki habis trecking trus dipakek jongkok lama, hahaha.
Pos Extra (sebelum pos 3)
camp at Pos 3

Pagi setelah sarapan jam 8an kami lanjutkan perjalanan ke Pelawangan Sembalun (2639 mdpl). 100% menanjak, rata-rata 40-60 derajat. Agak bingung juga sebenarnya ini jalur bukit penyesalan atau tanjakan penderitaan. Entah apa namanya tapi sama-sama bikin dengkul bekerja extra keras, hahaha. Ngos-ngosan beneran ini, walaupun begitu kami sering buat candaan. Yang penting happy, dan Istimewa! indahnya Sembalun klo dilihat dari atas. Jam 12 an siang kami sampai di Pelawangan Sembalun. Dan rasa capek kami disambut spagetti, huwaaa... mantap pokoknya!. 

Masih di siang hari tanggal 8 Desember 2014, kami manfaatkan benar-benar untuk istirahat alias bobok siang, hehehe. Sore hari kami terbangun dan segera ngopi-ngopi sambil menikmati sunset yang begitu indahnya dengan background segara anak. Makan malam kami dengan kare ayam, enak toh?? pinter yang masak,hehehe. 
camp di Pelawangan Sembalun

Tanggal 9 Desember 2014 pukul 01.30 WITA pak Rudi membangunkan saya, dan juga teman-teman kami bangunkan. Roti bakar, teh dan kopi menjadi bekal perut kami, hehehe. Segela persiapan dari penerangan, spanduk dan bendera benar-benar kami pastikan sebelum berangkat karena ini bagian dari amanah. jam 02.30 WITA kami memulai perjalanan. Angin begitu kencang namun langit bersahabat dengan kami. Hujan yang kami khawatirkan tidak terjadi malah bulan hampir penuh beserta bintang-bintang menemani summit attack kami. Cuaca memang sangat dingin karena angin berderu kencang. Saya pribadi menghindari istirahat terlalu lama, agar panas tubuh tetap terjaga karena keringat yang baru keluar. Mendekati puncak mungkin 1 jam an sebelumnya, track benar-benar menyusahkan karena pasir ini sulit untuk ditapaki.  Kami saling menyemangati satu sama lain agar summit ini berhasil dan alhamdulillah jam 6 pagi kami semua  13 orang berhasil berkumpul disini di puncak Gunung Rinjani 3726 mdpl. Tidak banyak yang berhasil ke puncak, mungkin sekitar 25-30 orang yang dipuncak. Belasan orang dari Singapore yang kami temui diperjalanan tidak dapat melanjutkan ke puncak. Angin sangat kencang dan dinginnya begitu terasa, bahkan kadang jari-jari tangan terasa perih mungkin karena kulit menyusut drastis karena dingin. Sarung tangan dan jaket sedikit tembus. Tidak sia-sia dan subhanallah sekali, istimewa pokoknya! kami diberikan kesempatan untuk meyaksikan lukisan Tuhan yang sangat indah dengan mata kami sendiri. Setelah mengabadikan moment disini, mungkin 1,5 jam kami berada dipuncak akhirnya kami turun. Gak tahan dingin anginnya. Kami kembali ke base camp hanya butuh 2 jam. Sampai di camp, disambut pisang goreng dan buah-buahan. mantap! 
Setelah istirahat, jam 2 siang kami lanjutkan perjalanan ke Segara Anak. Dengan sedikit lari-lari kecil, saya dan mas Rudi sampai jam 4 sore di segara anak. Jalanan yang turun terjal, dan medan bebatuan membuat kami harus benar-benar waspada. Alhamdulillah kami semua bisa kumpul di Segara Anakan Rinjani (2010 mdpl) jam 5 sore. Segara anakan ini salah satu bonus terbesar saat ke Rinjani. Keindahannya luar biasa. Sekitar sini juga ada hot spring (sumber air panas). Lelah dibilas air hangat jadinya agak lumayan kan. Hanya rombongan kami yang ada disini. Lagi sepi-sepinya pendakian mungkin karena cuaca bulan Desember yang cenderung kurang bersahabat. Rencananya kami hanya semalam disini. Pagi hari kami berlomba-lomba memancing, namun tak dapat seekor pun. Saya sendiri menangkap dengan tangan malah dapat, hahaha. Dapat 1 ekor ikan mujaer yang lumayan besar langsung kita bakar dan santap rame-rame. Sambil ngopi menikmati keindahan danau, jelas istimewa dan luar biasa nikmatnya! teman-teman juga banyak yang mandi di tepi danau, seger dinginnya. 
menikmati pagi di segara anak
 

Setelah sarapan, jam 9 pagi kami lanjutkan ke perjalanan pulang via Senaru. Awalnya ada kekawatiran pas gerimis, karena medan yang akan kami lalui ini rawan longsoran batu klo kondisi hujan. Modal bismilah dan berharap tidak ada hujan pas daerah yang rawan longsor. Dengan melewati pinggiran danau lanjut mulai menaiki bukit. Tanjakan mulai terasa saat mendekati Batu Ceper. Sampai juga di Batu Ceper dan kami istirahat sejenak. Lanjut ke Pelawangan Senaru, sepanjang jalan inilah yang rawang longsoran batu. Kami harus selalu waspada, karena atas kanan kami tebing dan sebelah kiri adalah jurang. Namun saat kami memandang ke depan dan ke bawah adalah indahnya danau segara anak dan gunung baru jari. Alhamdulillah sampai di Pelawangan Senaru (2641 mdpl) pukul setengah 1 siang. Sambil menunggu kawan kami di belakang dan sebagian sudah di depan menuju pos ekstra (sebelum pos 3). Jam 2 kami kumpul di pos ektra untuk ishoma dan huja turun begitu deras. Kami berencana lanjut negcamp ke pos 2. Habis ishoma kami bergegas melanjutkan perjalanan karena kami menghindari trecking malam di Pelawangan Senaru. Jalur Senaru ini sangan berbeda sekali dengan jalur Sembalun, karena jalur ini melalui hutan yang lebat dan tracknya memiliki kemiringan yang tajam. Kami berkumpul di POS 2 (1500 mdpl) pukul 15.30 WITA. Melihat kondisi camping ground yang tidak memadai akhirnya kami putuskan melanjutkan ke pintu Senaru (Batu Kok). Wajah letih dan pegal-pegal di kaki sangat terasa. Di kuat-kuatin pokoknya sampai pintu Senaru. Beberapa yang kakinya cedera otot, sempat dipijetin sama Taufik dan hasilnya mendingan agak enakan buat jalan. Melewati pos 1 kami disambut hujan deras, dan alhamdulillah kami sampai jam 6 sore di Pintu Senaru. Disini ada yang jualan terutama aneka minuman yang lumayan lengkap. Disinilah kami bermalam untuk terkahir kalinya sebelum menuju desa Senaru (601 mdpl). Pagi jam 8 tanggal 11 Desember 2014, kami bergegas turun dan pendakian ekspedisi Rinjani dalam rangka HUT Pertamina ke-57 dan Pertamina 7 Summit of Indonesia ini telah selesai dengan sukses. Terimakasih kepada semua yang mendukung kegiatan ini. Mudah-mudahan untuk ekspedisi tahun 2015 yaitu Bukit Raya (Kalimantan) dan Latimojong (Sulawesi) kami dapat berpastisipasi. Patrapala kalian istimewa! Patrapala... Never Give Up! 

Video dokumenter :

https://www.youtube.com/watch?v=2XRAqcdKeJc

(dokumentasi by Tim Patrapala Ekspedisi Rinjani)
Batu Ceper
mendekati pelawangan senaru
  
Porter (Mulyadi) yang istirahat di pelawangan Senaru

turun ke Senaru
makan siang di Pos Ekstra
Pos 2
Pintu Senaru
porter
Saya, Safwan, Taufik, Sofian, Hasan, Rudi, Faisal, Fika, Dian, Ijaji, Gunadi, Ade, dan Nugraha
Desa Senaru bersama Porter


3 komentar:

  1. jalan jalan yang menarik kawan.
    trimakasi telah share Rinjani.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama kawan. Terimakasih sudah mampir di blogku

      Hapus
    2. Sama-sama kawan. Terimakasih sudah mampir di blogku

      Hapus