"Menggapai harapan setinggi gunung dengan berfikir seluas samudera"

Jumat, 30 Agustus 2013

Jalan-jalan ke Teluk Meru - Taman Nasional Meru Betiri (edisi 2013)




Bagi kami Teluk Meru merupakan destinasi yang memiliki ikatan batin bagi kami #lebay. Kami Bluzzukan Community seakan tidak akan pernah melupakan setiap pengalaman kami di Taman Nasional Meru Betiri. Hutan yang masih alami, binatang liar, pemandangan pantai yang indah dan terutama spot mancing di muara Teluk Meru Barat dan semua itu patut kita hargai dan kita jaga kelestariannya. Sebelum berangkat ke Teluk Meru, teman-teman dan beberapa saudara sudah menunggu di rumah untuk kepulangan saya dari Tanjung Papuma. Saat saya tiba, para maniak bluzzcom segera menyiapkan beberapa peralatan dan menaikkannya ke dalam dan di atas roof rack si jimny. Kendaraan yang kami pakai kali ini 1 mobil dan 2 motor untuk menampung 8 orang. Karena kami berangkat sudah sore, sudah dipastikan tracking kali ini di malam hari. Saat di perjalanan, mobil ada masalah dan sempat kami ke bengkel daerah Ambulu dan dipastikan klo laher/bearing as roda belakang sisi kiri jebol, dampaknya klo jalan tidak stabil dan timbul suara glodakan di gardan belakang. Dan apesnya bengkel bubutnya lagi tutup karena masih hari raya, (untuk pasang laher baru harus "ditrack" di bengkel bubut). Sempat bingung untuk lanjut atau berhenti sampai disini, karena resikonya as roda bisa lepas. Akhirnya saya putuskan untuk lanjut, namun berhenti sampai desa Curah Nongko karena jalannya masih dibilang enak. Saat malam hari kami tiba di perkampungan sebelum masuk hutan ini, kami berencana titip kendaraan di rumah terakhir yang deket dengan hutan dan rencananya perjalanan kami lanjutkan dengan jalan kaki. Sebenarnya dengan kendaraan bisa, namun dengan track offroad ini pastinya saya ragu dengan kondisi mobil saya. Rencananya kami mau titip ke kantor cabang Taman Nasional Meru Betiri tapi petugas yang sedang jaga menolak dengan alasan karena kantor ini beberapa hari yang lalu tepatnya malam takbir idul fitri hampir dibakar oleh orang-orang yang diduga para pelaku penebangan liar di kawasan Taman Nasional Meru Betiri untungnya masih bisa dicegah. Pihak Taman Nasional lagi memerangi aksi penebangan liar terutama di kawasan Bandealit dimana pohon jati berumur lebih dari 50 tahunan tumbuh disana. Mudah-mudahan mereka perusak lingkungan sadar atas perbuatan mereka. ---> kembali ke laptop : Akhirnya mobil kami titipkan di rumah yang memiliki toko dan ada halaman yang cukup bisa menampung mobil saya yang lokasinya tidak jauh dari pintu masuk taman nasional. Disini penduduk baik-baik, beberapa makanan dan kopi disuguhkan kepada kami #rejeki. Sebelum kami jalan kaki, petugas taman nasional menawari kami untuk menyewa truck penduduk, dan akhirnya kami mengiyakan dengan tarif lumayan yaitu 250 rb. Klo jalan kaki 3 jam, naik truck 1,5 jam ya sudah pilihan tercepat belum lagi masih butuh 4 jam klo tracking di dalam hutan untuk menuju Teluk Meru. Truck berhenti sampai blok Sumbergadung dan sisanya kami jalan kaki menuju rumah pak Nurngali tepat disamping hutan arah teluk Meru. Sekitar jam 10 malam kami sampai sana, ngobrol dengan keluarga pak Nurngali dan mereka menawarkan untuk menginap di rumahnya dulu. Jadinya nginap dulu nih, kami tidur di ruang tamu dengan beralaskan terpal. Pagi-pagi sekali kami bangun, team dibagi 2 (3 orang berangkat duluan, sisanya menunggu belanja bumbu masak yang ketinggalan) untungnya di sekitar pantai Bandealit ada yang jualan. Jam 8 akhirnya team ke-2 mulai jalan dan kami sampai jam setengah 12 siang di pantai Meru Barat. 

Jalan-jalan ke Tanjung Papuma - Jember



Lebaran hari ke-2 langsung cuss camping ke Tanjung Papuma bersama keluarga. Rencana ini sudah saya janjikan terutama kepada keluarga dari Surabaya yang akan liburan di rumahku di Lumajang untuk Jalan-jalan ke Tanjung Papuma yang berada di kecamatan Ambulu kabupaten Jember. Pada Sore hari tanggal 9 Agustus 2013 kami berangkat dengan menggunakan 2 mobil. Tidak lupa peralatan camping dan memancing kami bawa. Kami tiba di pantai malam hari, segera dua tenda kami dirikan. Kopi, candatawa, kartu gaple dan kesunyian menemani malam kami. Sayang dalam hal memancing kami kurang beruntung, tidak satupun ikan kami peroleh. Saat sunrise, seakan-akan pantai ini ramai seketika, mungkin beberapa pengunjung yang menginap di cottage kawasan Papuma ini tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk memandang indahnya sunrise di Tanjung Papuma. Lumayan berkesan untuk jalan-jalan kali ini, setidaknya ini menjadi lokasi yang tepat untuk kumpul-kumpul keluarga, terutama ini menjadi pengalaman camping pertama bagi ponakan-ponakan kecilku tentunya dengan biaya murah meriah. (Tiket masuk untuk dewasa Rp 10.000,-  pas hari libur, dan  Rp 7.500,- di hari biasa ).

Minggu, 30 Juni 2013

Jalan-jalan ke Gunung Semeru

Contoh route #info dari blog lain
Ngomongin gunung Semeru, jadi kangen kampung halaman. Walaupun tidak dekat tapi gunung semeru masih bisa dilihat dari depan rumah, dengan berdiri kokoh tampak puncak mahameru puncaknya para dewa (katanya). Kebetulan ini tahun ke-3 ku bekerja di sebuah perusahaan BUMN, jadinya dapat cuti lamanya 2x dari tahun-tahun biasa.  Karena due date cutiku bulan Juni, segera saya rencanakan seabrek jadwal liburan, hehehe. Untuk bulan Juni 2013 terjadwal jalan-jalan ke gunung Semeru. Tinggal cari bareng, seperti biasa Bluzzukan Community atau Patrapala RU-VI atau kedua-duanya digabung?? Kayaknya lebih seru kedua-duanya. Oke sudah terdata siapa-siapa aja yang ikut dari Bluzzukan Community dan Patrapala RU-VI. Dan mendekati hari-H satu-satu mulai mengundurkan diri dari keikutsertaan mendaki ke Semeru baik dari Bluzzukan Community maupun Patrapala RU-VI dengan berbagai alasan dan tanggal keberangkatanpun ada perubahan. Dari rencana 4 hari diubah menjadi 3 hari, hmmm agak kurang nyantai nih pendakiannya. Hari Rabu malam tanggal 26 Juni 2013, Andri beserta saudara-saudaranya dari Sidoarjo tiba di Lumajang berjumlah 6 orang. Dari Lumajang sendiri saya dan Angga, jadi total tim pendakian ini ada 8 orang. Karena terlalu malam, rombongan saya ajak menginap di rumah dulu namun mereka pengennya langsung ke lokasi. Oke jadinya kami menerobos jalanan hutan semeru (alas ireng-ireng) pada tengah malam dengan mengendarai Jimny ku dan Kijang Andri. Sampai Ranu Pani sekitar jam 1 lebih, hmm tidur di mobil/buka tenda/di masjid. Beberapa dari kami memilih tidur di masjid dan mobil. Badan kurang fit mulai terasa saat saya bangun pagi, apa karena sisa-sia kecapekan nyetir Indramayu-Lumajang atau gara-gara tidur di mobil dengan suhu Ranu Pani yang brrr... Entahlah, namun semangat saya dan teman-teman masih tinggi untuk merasakan sensasi mendaki Semeru gunung tertinggi di Pulau Jawa.

Selasa, 28 Mei 2013

Jalan-jalan ke Pantai-pantai di Lombok


Tidak sedikit yang bilang klo Lombok memiliki pantai yang lebih indah dari Bali. Suasananya juga lebih sepi, dan terasa tenang jika kesana "katanya. Mari kita buktikan! Jalan-jalan ke Pantai-pantai di Lombok kali ini merupakan serangkaian rencana acara kami Patrapala RU-VI & Friends (Saya, Anas, Azizi, Wahyu, Tigor & Fifi) untuk explore pulau ini selain acara pendakian ke Gunung Rinjani. Beberapa pantai yang terkenal seperti Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno sudah pasti menjadi target utama kami. Pantai pertama yang kami kunjungi adalah pantai Kuta (Lombok Tengah), karena lokasinya memang tidak jauh dengan Bandara Internasional Lombok. Itupun hari pertama kami sampai di Lombok pada hari Sabtu tanggal 4 Mei 2013 (penerbangan Jakarta - Lombok) pada siang hari sebelum kami menuju Sembalun untuk melakukan pendakian ke Gunung Rinjani. Setelah ke Kuta, kami sempatkan juga ke Tanjung Aan. Tanjung Aan memiliki pasir yang lebih putih dan halus daripada pantai Kuta dan tempatnya lebih luas. Cukup untuk menghabiskan waktu dan makan siang di pantai akhirnya kami kembali ke Bandara untuk menjemput teman dari Surabaya si Tigor yang ikut gabung di acara kami dalam waktu seminggu ini. Lanjut ke Sembalun untuk melakukan pendakian ke Rinjani. 4 hari 3 malam kami di Gunung Rinjani, dan pulangnya via Senaru. Senaru tidak jauh dari Pelabuhan Bangsal (Lombok Utara), hanya butuh waktu 2 jam.

Selasa, 21 Mei 2013

Jalan-jalan ke Gunung Rinjani



Gunung Rinjani adalah salah satu gunung yang didambakan banyak pendaki di Indonesia karena keindahannya dan ketinggiannya (3726 Mdpl) menjadi kategori gunung tertinggi no.3 di Indonesia setelah Jayawijaya dan Kerinci. Bicara keindahan pastinya tiap gunung memiliki keistimewaan tersendiri namun bisa dibilang di gunung Rinjani ini semua keistimewaan dari beberapa gunung tersaji baik Danau, Air Terjun, hot spring, savanna, hutan tropis sampai Goa ada disini. Oh Men!!! ISTIMEWA!!! 
Jalan-jalan ke Gunung Rinjani langsung menjadi hot topic bagi kami Patrapala RU-VI, berawal dari sekedar obrolan di warung kopi, BBM, Whatsapp, sampai grup FB sampai akhirnya terkumpul 5 anggota Patrapala RU-VI yang mengikuti acara pendakian ini yaitu saya (L), Azizi (L), Andri Anas (L), Wahyu aka Unyil (L) dan Dita Wahyu akan Gento (L) serta teman kita lainnya yang ikut yaitu Vivi (P) dan Tigor (L). Namun sayangnya mendekati hari H si Gento membatalkan dikarenakan alasan pekerjaan. Kita satu persatu saling mencari informasi tentang pendakian dan transportasi ke Gunung ini sampai akhirnya kami mendapatkan informasi sebagai berikut :

Rabu, 03 April 2013

Jalan-jalan ke Teluk Permisan - Taman Nasional Meru Betiri



Bingung ada tanggal merah pas hari Jumat, wah lumayan klo buat liburan. Akhirnya saya merencanakan untuk pulang kampung dengan menambah 1 hari cuti untuk Kamis-nya. Lumayan lama kan? buat kemana?? pastinya cukup untuk blusukan yang gak jauh-jauh dari rumah. Saya mengajak teman kerja saya, Andri namanya untuk turut serta dalam acara blusukan bersama saudara dan teman-teman di kampung. Rencana kali ini adalah Teluk Permisan, sebuah tempat di Banyuwangi yang berada di kawasan Taman Nasional Meru Betiri yang sudah lama kami dambakan untuk dapat kesana namun selalu gagal karena tersesat di hutan (via darat), ombak tinggi (via laut) dan masalah duit (Taman Nasional mewajibkan pake guide penduduk lokal dg tarif mahal). Kali ini kami coba via laut, dengan mengajak saudara kami yang berprofesi sebagai nelayan di daerah Puger. H-1 sebelum berangkat yaitu tanggal 28 Maret 2013 pada malam hari saya pastikan kesanggupan perahu yang mau kami pakai, namun dari Saudara saya (Lek Dur) belum ada kepastian dan ada potensi bisa dipakai siang. Wah sayang banget klo harus nunggu siang, sedangkan liburan saya terbatas. Sempat tengah malam kita berencana merubah tujuan yaitu ke Teluk Meru via darat. Rencananya tengah malam itu juga berangkat biar dapat paginya kita jungle tracking. Namun sesaat sebelum berangkat, saya dapat sms dari Lek Dur bahwa pagi perahu bisa dipakai. Kami langsung memutuskan OK dan membatalkan ke Teluk Meru. Pagi-pagi kami berangkat dan jam 6 sudah sampai Puger. Oh ya Bluzzukan Community yang hadir adalah saya, Andri, Rotam, Gogon, Bolot, Mas Anwar dan Mas Irwan. Sengaja jumlah kami batasi karena menyesuaikan kapasitas perahu. Oh ya Lek Dur mengajak sepupunya Doni untuk ikut, jadi total dalam perahu ada 9 orang. Setelah sarapan, mempersiapkan perahu dan lain-lain, akhirnya kami berangkat pukul 10.15. Itupun masih agak lama keluar muara karena padatnya perahu yang parkir sehingga sulit untuk lewat. Sebenarnya cuaca kurang bagus bisa dibilang jelek karena ombak sedang tinggi. Beberapa kali nelayan-nelayan tetangga Lek Dur ngasih saran agar tidak melaut atau klo pas di perjalanan jelek diminta segera balik. Namun Lek Dur masih yakin akan keamanan kami meski cuaca kurang bagus. Hanya do'a dan keahlian mengemudi perahu yang bisa menyelamatkan kami. Deburan ombak sering kali menyapu wajah dan tubuh kami, terkadang membuat mata ini perih. Namun perahu tetap melaju kencang tanpa sedikitpun upaya untuk balik arah. Rasa takut hilang seketika di saat semua pandangan kami disuguhi indahnya batuan karang, hutan Meru Betiri dan pantai sepanjang perjalanan. Wow!! selama ini kami menikmati Meru Betiri dari dalam hutan dan terasa beda jika kita melihat dari luar dan kejauhan. Banyak formasi gunung dan teluk sepanjang Meru Betiri pesisir pantai selatan dari kabupaten Jember sampai Banyuwangi. Salah satunya gunung Betiri  yang paling tinggi diantara gunung lainnya. 4 jam lamanya, dan alhamdulillah kami sampai di Teluk Permisan. Memang pantai yang perawan karena akses yang sulit, jika lewat darat jungle track via Sukamade akan memakan waktu 3-4 jam sedangkan via Bandealit sekitar 6-9 jam. Hutan belantara, pasir pantai, batuan karang membuat kami terpesona akan keindahan teluk Permisan ini. Perahu pasang jangkar di Teluk Permisan timur dan ada spot mancing yang bagus namun sayang karena ombak terlalu tinggi menjadi kendala. Segera kami dirikan tenda, dan hujan mulai turun walaupun gerimis. Semua sama dipikiran kami, ayo mancing!!! karena di laut ombaknya tidak bagus, jadi kami mengadu keberuntungan di muara tepat di belakang lokasi tenda kami dan di pantai depan tenda kami. Gagal mancing di atas perahu :( Beberapa aktifitas kami lakukan, ya seperti biasanya selain mancing, kita juga menikmati malam dengan main domino, menikmati kopi dan candaan-candaan khas kami. Beberapa dari kami ada yang beruntung dapat ikan dan yang paling beruntung adalah Lek Dur dan Doni karena mereka paksakan untuk berburu ikan di laut meski ombak tinggi. Alhamdulillah kami pesta ikan bakar yaitu ada ikan kakap merah, ragan-ragan dan sedangkan ikan barakuda kami bawa pulang sebagai oleh-oleh. 

Rabu, 13 Maret 2013

Jalan-jalan ke Gunung Ciremai (Part 3)


PATRAPALA RU VI sebuah nama kumpulan pecinta alam yang kami coba gaungkan. Kali ini kami merencanakan pendakian ke gunung Ciremai via Palutungan Kabupaten Kuningan - Jawa Barat. Dari temen kerja, temen main hingga beberapa kenalan juga berminat dan sampai akhirnya pada tanggal 8 Maret 2013 yang fix ikut ada 14 orang. Beberapa peralatan, logistic dan transportasi kami adakan baik ada yang milik pribadi maupun dari sharing cost. Sebelumnya saya dan 1 orang teman saya beberapa minggu sebelumnya menyempatkan survey ke Ciremai jalur Palutungan namun kami tidak berhasil sampai puncak karena kendala cuaca dan minimnya peralatan. Untuk kali ini jadwal yang kami rencanakan berangkat hari Jumat tanggal 8 Maret 2013 sepulang kerja s/d tanggal 10 Maret 2013 pkl 18.00 dan berharap cuaca lebih baik dari waktu kami survey. Keberangkatan pkl 17.00 mundur hingga pkl 19.00. Beberapa alasan seperti telatnya pulang kerja, masih prepare dan bla bla bla menjadi penyebabnya. Start dari RDP Indramayu dengan menggunakan 3 mobil. Dan juga kami sempatkan makam malam di Cirebon. Di perjalanan menuju Palutungan Kuningan kami terpisah, sehingga menyebabkan kami saling tunggu apalagi rombongan 1 mobil yang terpisah ini tidak mengetahui lokasi pos pendakian Palutungan. Sampai akhirnya rombongan lengkap terdiri dari 14 orang sampai di POS Pendakian desa Cisantana kec Palutungan pada pukul 23.00. Sebelum berangkat saya menemui pak Nana salah satu penjaga pos pendakian (Mitra Pengelola Pendakian Gunung Ciremai) dan beliau menawarkan untuk menginap di POS dulu mengingat kondisi cuaca gerimis dan terlalu malam juga untuk melakukan pendakian.Setelah berdiskusi, akhirnya kami putuskan untuk melakukan pendakian dan ngecamp di POS 1 Cigowong. Oh ya perlu diketahui bahwa jalur Palutungan ini ada 9 POS pendakian loh, dan ada 2 sumber mata air yaitu POS 1 Cigowong dan POS 8 Goa Walet (klo kemarau di Goa Walet kering). Lanjut, 3 jam perjalanan akhirnya kami sampai di Cigowong. Buka tenda lanjut tidur, tapi ada juga yang masih begadang sambil ngopi. Pagi-pagi sekali teman-teman sudah mulai masak, saya sendiri masih tidur pulas hingga pkl 08.00 saya terbangun. Setelah semuanya selesai sarapan kami segera membereskan tenda dan melanjutkan perjalanan tepat pkl 09.00.