"Menggapai harapan setinggi gunung dengan berfikir seluas samudera"

Senin, 23 Juni 2014

Jalan-jalan ke kawah Ijen


Sehabis pulang dari pantai Nanggelan Taman Nasional Meru Betiri, istirahat sehari di rumah lanjut menepati janji ke adik saya yang kecil untuk mengajaknya liburan mumpung liburan sekolah. Kali ini Dira (red; adik kecil) pengen liburan ke gunung. Saya berfikir sebaiknya saya ajak ke Gunung Ijen karena sangat cocok bagi pendaki pemula dan tidak jauh dari rumah. Gunung Ijen berada di 2 kabupaten yaitu Bondowoso dan Banyuwangi Jawa Timur.  Tidak terlalu jauh dari rumah kami di kabupaten Lumajang.

Kami (saya, ibu, Dio (adik), Dira dan temanku Widi) memulai persiapan di rumah. Dari perbekalan dan alat-alat camping kami siapkan dan dimasukkan ke dalam mobil. Mobil juga saya check mesin dan tekanan ban. Kami baru berangkat dari rumah  tanggal 30 Mei 2014 sekitar jam 14.30 WIB. Jalur yang kami lewati yaitu Lumajang - Jember - Bondowoso. Mendekati jam 6 sore, jalan yang kami lalui mulai gelap dengan kanan kiri pemandangan hutan dan perkebunan. Karena malam banyak portal perkebunan ditutup, sehingga beberapa kali kami harus ijin ke petugas yang jaga dengan mengisi beberapa keterangan yang harus ditulis (semacam absen). Ijin ada yang gratis, seikhlasnya dan ada yang bayar dengan tarif sangat murah. Jalan yang kami lalui terbilang mulus (hanya sedikit yang rusak) dengan karakter naik turun dan berkelok khas jalan pegunungan. Jam 7 malam kami sampai di area parkir wisatawan, Di area ini terdapat beberapa fasilitas yang memadai diantaranya tempat makan (warung), toilet dan penginapan. Bagi kami klo ke gunung tidak camping itu tidak asyik, hehehe. Di sekitar sini terdapat camping ground sebesar lapangan bola. Setelah memilih lokasi yang cukup datar, kami bergegas mendirikan tenda. Malam hari wisatawan terutama muda-mudi banyak yang datang, beberapa diantaranya mendirikan tenda dekat dengan tenda kami, tapi banyak juga yang tidur di mobil atau pelataran warung yang sudah tutup. Cuaca bisa dibilang bagus meskipun terkadang awan menutupi langit, namun kami masih bisa menyaksikan gugusan bintang. Ngopi, masak mie, main domino dan ngobrol-ngobrol menghabiskan malam kami. Tengah malam baru kami terlelap. Rencananya kami jam 3 pagi memulai perjalanan trecking (jalan kaki) ke kawah Ijen untuk menyaksikan blu fire yang menjadi daya tarik wisata di kawah ijen ini. Namun karena cuaca dingin dan angin kencang, kami semua bangun kesiangan (aslinya males dingin). Menunggu matahari agak kelihatan baru kami mulai naik. Perjalanan terus menanjak, satu jam pertama ibuku minta berhenti dan memutuskan untuk balik ke tenda. Sisanya masih lanjut, Dira selalu saya semangati untuk jalan terus. Setelah jalan 2,5 jam dengan beberapa kali istirahat akhirnya kami sampai di bibir kawah. Beberapa wisatawan lain sudah banyak yang beranjak turun sedangkan kami baru datang. Kami semua senang, akhirnya liburan ini berhasil, Otomatis kamera jepret sana-jepret sini untuk mengabadikan keindahan alam ini, tak lupa foto narsis juga, hahaha. Di kawasan kawah ini ada beberapa pencari belerang dan penjual belerang  untuk hiasan dengan bentuk yang unik-unik. Sekitar satu jam kami menikmati keindahan di sekitar kawah, akhirnya kami turun ke tenda. Perjalanan turun jelas lebih cepat mungkin sekitar 1 jam lebih dikit (seingat saya). Sampai tenda, langsung masak (udah gak kuat nahan lapar, hahaha). Sambil istirahat dan packing2, pukul 13.00 kami putuskan untuk pulang. Di perjalanan pulang masih sekitar area perkebunan, kami sempat mampir ke air terjun dengan aliran air belerang. Kami coba buat cuci muka dan rasanya perih di kulit, tapi setelahnya agak halusan dikitm hehehe. Mungkin cuma setengah jam, kami lanjutkan pulang.


Dio, Widi, Saya, Dira






Tidak ada komentar:

Posting Komentar