"Menggapai harapan setinggi gunung dengan berfikir seluas samudera"

Minggu, 29 Juli 2012

Jalan-jalan ke Ranu Kumbolo Semeru

Ranu Kumbolo (2400 Mdpl) - Semeru Lumajang (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru)



Rencana jalan-jalan ke Ranu Kumbolo di Gunung Semeru Lumajang Jawa Timur hampir saja saya batalkan. Berawal dari perubahan jadwal acara Holiday Camp 3 yang diselenggarakan oleh PAS (Pecinta Alam Semeru) yang bermarkas di Senduro Lumajang, yang rencana sebelumnya adalah tanggal  6-8 juli 2012 berubah menjadi tanggal 29 Juni - 1 Juli 2012. Jadwal ini berbenturan dengan jadwal jalan-jalan saya bersama rekan kerja ke Pulau Biawak Indramayu, namun karena rekan kerja saya banyak yang membatalkan dengan berbagai alasan dan juga faktor cuaca di laut yang kurang baik jadi jadwal jalan-jalan ke Pulau Biawak kami tunda. Saya segera memutar arah untuk men-fix-kan ikut menjadi peserta Holiday Camp 3 Ranu Kumbolo. Segera saya menghubungi Ketua PAS dan akhirnya saya terdaftar dalam acara tersebut. Dengan diwakili adik saya Dio, regristasi ke PAS pun terdaftar 4 orang sesuai dengan apa yang saya minta. Tapi 3 dari 4 orang itu belum jelas siapa saja. Selanjutnya saya segera mengurus ijin cuti ke atasan meskipun awalnya sedikit alot, akhirnya surat ijin cuti saya pegang juga. Segera saya pulkam ke Lumajang tanggal 27 juni 2012 dan di Lumajang saya mulai mengumpulkan teman-teman yang sekiranya mau ikut jalan-jalan ke Ranu Kumbolo. Adik saya Dio akhirnya pun ikut di tambah lagi Rohmat, dan sampai hari H jadinya cuma ber-tiga dan masih sisa 1 tiket lagi sebenarnya. Satu hari sebelum berangkat semua perbekalan dan peralatan sudah kami siapkan. Harusnya malam sebelum keberangkatan saya tidur, malah asyik nonton bola Euro 2012 pas tim Jerman vs Italy. Ya sedikit ngantuk saya dan teman-teman berangkat habis Shubuh dari rumah untuk menuju ke Senduro Lumajang pada tanggal 29 Juni 2012. Kami dapat info jam 7 berangkat mangkanya pagi-pagi sekali kami berangkat, eh ternyata molor juga sampai jam 9  lebih. Ternyata peserta ditambah panitia lumayan banyak, terlihat dengan 3 truck yang kami tumpangi lumayan penuh mungkin sekitar 70-80 orang. Dengan 3 truck tersebut kami meluncur dari Senduro menuju desa Ranu Pani. 2 jam akhirnya kami sampai di Ranu Pani yang berada di ketinggian 2200 Mdpl, dan kamipun menunggu panitia untuk mengurus perijinan di pos perijinan TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru). Sambil menunggu kamipun makan siang dengan bekal yang sudah kami bawa dari rumah (lauk serundeng sama kebo'/paru sapi buatan nenek :p). Karena dari Ranu Pani pastinya jalur yang kami pilih melewati Watu Rejeg (jalur yang paling umum). Jam 1 siang tepatnya kami mulai mendaki dengan kondisi jalan berdebu apalagi kena hentakan kaki pasti bertebangan tuh debu dan lagi cukup menanjak, karena saya dibelakang dengan susah payah saya salip satu persatu sampai akhirnya saya terdepan, lumayan bawa carier 60 liter plus matras yang terikat kanan kiri bikin gerak tidak leluasa apalagi ada beberapa jalan yang sempit sehingga saya harus menepi diatas semak-semak atau badan berposisi miring untuk menghindari senggolan dengan pendaki lain saat menyalip atau berpas-pasan. Alhamdulillah nafas sudah lancar lagi tidak perlu susah-susah pake masker debu. Jalur pendakian ini tidak begitu banyak pepohonan kebanyakan adalah ilalang. Meskipun beberapa jalan yang kita lewati terkena terik matahari langsung, tidak begitu membuat kita gerah karena udara dingin sangat terasa.  Setelah 1 jam lamanya kepala mulai terasa pusing, waduh ini gara-gara belum tidur sama sekali tadi malem gara-gara nonton bola!! Sejenak saya berisitirahat sambil menunggu 2 orang yaitu Dio dan Rohmat, akhirnya lumayan enakan. Kembali saya percepat langkah saya sembari menyemangati 2 orang ini. Di dalam perjalanan kamipun berkali-kali pas-pasan dengan rombongan lain yang turun atau balik dan juga sudah berapa rombongan yang sudah kami salip. Kami bertiga memang ngebut bisa dibilang sering lari daripada jalan, dengan anggapan cepet nyampe dan segera tidur. Sering kali rombongan pendaki lain yang kami salip menyapa ramah : "waduh, kok ngebut ae mas!!", hehehe test fisik nih... Kadang-kadang saat istirahat kami juga mengobrol dengan beberapa rombongan pendaki lain basa-basi tanya daerah asal dan tukar pengalaman. Sungguh indah pemandangan di perjalanan yang kami lalui, dengan angin yang sejuk terasa sekali saat mulai melewati POS 2. Seringkali juga kami membagi air minum kepada para pendaki lain yang terlihat kelelahan dan stock airnya habis, beberapa diantaranya rombongan pendaki pemula cewek dan cowok usia SMA terihat fisik yang masih kaget dan persiapan perbekalan kurang. Kemudian di POS 3, baru ada sinyal HP tepat di bawah pohon besar dan menjadi satu-satunya spot yang ada sinyal HP sepanjang jalur pendakian di Gunung Semeru, dan mulai di POS 3 ini juga tanjakan lumayan berat meskipun tidak panjang. Sampai di pertengahan POS 3 dengan POS 4 kami disuguhi pemandangan Ranu Kumbolo yang indah dari atas. Akhirnya!! semangat kami bertambah untuk segera sampai. Dari POS 4 mulai turun tajam, dengan berlari kami turun meskipun sesekali terpeleset akhirnya sampai juga dan segera menyentuh air di Ranu Kumbolo untuk membasuh wajah kami yang penuh keringat dan debu. Sungguh dingin dan bersih! Segera kami mendirikan tenda di camping ground yang menurut kami tepat view-nya. Tidak jauh di belakang tenda kami ada shelter berdinding kayu berdiri kokoh yang memang disiapkan untuk pendaki. Klo ada badai, para pendaki memanfaatkannya karena menjadi tempat berlindung yang lebih baik daripada tenda. Toilet juga ada, namun sayang kebersihannya tidak terjaga dengan baik. Setelah tenda selesai kami dirikan segera kami mengisi perut, dan akhirnya bisa memejamkan mata juga dengan cepat. Memang hukum alam klo capek + kenyang pasti cepet tidur. Oh enaknya tidur setelah begadang dan melakukan 3 jam pendakian yang lumayan melelahkan. Oh ya Ranu Kumbolo menurut info memiliki luas 14 Ha atau 14 kali luas Ranu Pani dan Ranu Kumbolo ini berada di ketinggian 2400 Mdpl. Di Ranu Kumbolo bisa terdengar suara angin yang menghantam bukit-bukit dan daun cemara yang sudah berumur tua, dan pas kena kulit kita rasanya cesss (dingin brrr). Permukaan airnya memantulkan pemandangan bukit-bukit dan cemara seakan cermin. Ketika angin mulai kencang, maka permukaan ranu ini akan mulai bergelombang dan tidak sedikit ikan mas (tombro) bermunculan di permukaan.
Malamnya kami bangun, menikmati musik, ngopi, makan dan maen kartu sampai dini hari. Pagi hari kami bangun, menikmati sunrise Ranu Kumbolo,...ISTIMEWA!!! Setelah cahaya matahari cukup terang, saya dan Rohmat mencoba keberuntungan mancing. Namun kali ini kami tidak dapat ikan sama sekali, malah kalah sama beberapa anak kecil. Dari kejauhan dilokasi kami mancing terlihat jelas ternyata tendanya banyak sekali. Padahal awal datang kesini, tenda kami adalah tenda ke-3. Ratusan orang yang ada disini, rame sekali dari yang cewek cowok muda sampai tua ada.

Ranu Pani
@ Watu Rejeg
Negeri awan



Sore di Ranu Kumbolo
Sunrise at Ranu Kumbolo by Dio Photography

Rohmat si juragan pancing, wkwkwk
memandang indah Oro-oro Ombo
Menikmati malam penuh bintang di Ranu Kumbolo
Menikmati api unggun

Malam di hari kedua kami menikmatinya di luar tenda, kebanyakan para pendaki berkumpul mengelilingi api unggun. Keramah-tamahan dengan pendaki lain sangat terasa, sesekali kami tertawa terbahak-bahak meskipun sebelumnya kita tidak kenal satu sama lain. Saling berbagi makanan sambil menikmati api unggun, sungguh suasana keakraban yang dengan sendirinya terbentuk di jiwa para pecinta alam. Tidur malam ini tidak begitu pulas, dikarenakan faktor dingin yang begitu serasa menusuk tulang. Dan betul pas paginya banyak ditemukan butiran es di rerumputan, kemungkinan suhunya minus. Kabarnya di Ranu Kumbolo ini suhunya bisa mencapai -6 derajat pada kondisi tertentu, wuihh ademe. Di hari ketiga, pagi-pagi kami sudah bersiap-siap pulang dan 3 hari ini serasa singkat. Oh ya ada 2 orang dari SCC (Senduro Cycling Community) yang bawa sepeda BMX kesini, waduh nih orang naik sepeda apa sepeda yang naik orangnya?? wkwkwk tapi keren 2 jempol buat mereka. Perjalanan pulang kali ini lebih cepat daripada awal keberangkatan. Di Pos 1 kami sempat bikin teh panas dan kemudian lanjut perjalanan sampai Ranu Pani. Tidak ada kesulitan yang berarti sepanjang perjalanan menuju Ranu Kumbolo karena memang jalur yang jelas namun dianjurkan tetap harus waspada dan hati-hati. Selama kita dapat menikmati perjalanan, rasa lelah akan terbayar dan tentunya fisik memang harus disiapkan sebelumnya, klo tidak maka perjalanan akan terasa lama dan menyedihkan.
Pada waktu kami istirahat dan masak di teras kantor tim SAR Ranu Pani kami dikagetkan dengan rombongan tim SAR bersama 1 mayat dan puluhan warga. Otomatis kami langsung panik merapikan tas, alat-alat masak dll yang berserakan. Mayat tersebut langsung ditaruh di lokasi kami masak dan istirahat tadi. Mayat ini adalah pemuda korban tenggelam di Ranu Regulo yang sudah 6 hari belum ditemukan. Sungguh malang nasibnya, dan ini agar menjadi perhatian bagi wisatawan lainnya agar tidak berenang, mengingat kedalaman dan kondisi air yang dingin di semua Ranu Gunung Semeru dapat berakibat kram pada bagian tubuh yang fatalnya adalah kram perut. 2 jam kami menunggu rombongan Holiday Camp 3 di Ranu Pani tapi masih belum semua peserta yang sampai. Akhirnya kami pulang duluan dengan menumpang truck material yang menuju Senduro, mengingat dini hari ini saya berencana balik ke Indramayu untuk masuk kerja. Dari Senduro kami lanjutkan perjalanan naik motor menuju Yosowilangun. Walaupun di jalan sempat mogok nih motor tapi ya alhamdulillah akhirnya kami sampai juga di rumah dengan selamat. Jalan-jalan kali ini sungguh menyenangkan. Terimakasih kepada temen-temen PAS, kami tunggu Holiday Camp ke-4 nya! 

Numpang narsis sepeda temen SCC

kantor Tim SAR di Ranu Pani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar