Ho...Ram..Bat..Ji..Tut. itu adalah semacam aba-aba untuk memulai pekerjaan yang dilakukan bersama misal saat mendorong atau menarik jukung/perahu atau saat menyalakan mesin secara manual. Aba-aba ini kami dapat saat jalan-jalan ke Pulau Nusa Barong yang berada di Kabupaten Jember selama 3 hari 2 malam tanggal 15-17 Nopember 2012 kemaren (sek anget-angete rek...,hehehe), sang pemilik Jukung yang namanya Lek Karim (begitu saya memanggilnya karena memang masih saudara) selalu menggunakan aba-aba itu. Pulau Nusa Barong memang tidak asing bagi kami karena tidak jauh dari tempat tinggal kami. Kesempatan yang bagus baru ada saat ini, bukan sebuah penyesalan walaupun memang sebelumnya jalan-jalan yang kami rencanakan adalah ke Teluk Permisan Taman Nasional Meru Betiri yang berlokasi di Banyuwangi namun keberangkatan kami terlalu siang sehingga menurut Lek Dur (kakak lek Karim) terlalu beresiko, akhirnya kami ditawarin ke Pulau Nusa Barong. Beda 2 jam sebenarnya klo dari Puger ke Nusa Barong (1-2 jam) dibanding Puger ke Teluk Permisan (4-5 jam). Iming-iming akan banyak ikan yang bikin Bluzzukan Community jadi semangat, Bluzzcom sendiri yang berangkat adalah Saya, Rotam, Gogon, Ismu, Mas Irwan, Mas Anwar dan Sam. Tenda dan peralatan mancing tentunya sudah kami siapkan betul-betul. Jam 4 sore kami berangkat dari Puger dan sampai jam 6 sore di pantai Gedek Pulau Nusa Barong sisi Utara paling Barat yang memang terkenal spot mancingnya. Perahu sandar di tebing, dan kami semua segera naik melewati tebing batu. Lokasi camping ground yang kami pilih berada di tebing, hal ini untuk memudahkan kami mancing pas malam hari agar tidak jauh.
"Menggapai harapan setinggi gunung dengan berfikir seluas samudera"
Senin, 19 November 2012
Jumat, 02 November 2012
Jalan-jalan ke Teluk Bandealit Sisi Timur (Spot Mancing)
Jalan-jalan kali ini bisa dibilang bikin deg-degan, capek, dan banyak hal yang diluar dugaan. Bermula dari gagalnya berangkat di pagi hari karena keterlambatan kedatangan saya (Indramayu - Lumajang) yang saya tempuh 24 jam karena mobil mogok sehingga saya tiba di rumah pada malam hari tepatnya Maghrib. Sebelum kedatangan saya di rumah, beberapa teman dan saudara sudah saya hubungi kalau saya bakalan datang malam, sehingga kami memutuskan untuk dibagi menjadi 2 grup. Grup pertama (6 orang) pastinya berangkat lebih awal di siang hari dan grup kedua (6 orang) menunggu kedatangan saya. Grup kedua yaitu rombongan saya berangkat setengah 9 malam tanggal 26 Oktober 2012, dengan dengan menggunakan 3 motor. Yang kami khawatirkan adalah salah satu motor temen saya yang butut (Yamaha Deluxe "80) akan dibuat naik gunung dengan kondisi medan offroad yang memang medan ini dah sangat familier bagi saya dah lebih dari 4 kali saya melalui jalan Taman Nasional Meru Betiri wilayah Jember. Karena tekad dia pengen ikut, kami tidak bisa melarang. Modal bismillah dan beberapa peralatan bengkel, serta tali temali kami bawa. Hanya 2 jam jalan aspal yang bagus kami lewati, tepatnya saat memasuki wilayah Taman Nasional jalanan mulai berbatu, bergelombang dan benar-benar mewarnai perjalanan kami. Yang saya khawatirkan akhirnya terjadi, motor temen tadi gak kuat nanjak dan alhasil harus saya katrol dengan motorku. Gelap gulita tidak memadamkan niat kami menuju tujuan. Saat jalanan mulai turun, baru tali buat narik saya putus dan tinggal mengandalkan rem atau enginebreak saja. Masih ada lagi masalah baru!! apes apes... gara-garanya motor butut tadi remnya blong dan alhasil saat jalan turun tidak bisa dikendalikan dan akhirnya breggg!!!! 2 orang temenku nyungsep di semak-semak lereng Blok Krecek, alhamdulillah tidak apa-apa dan masih sempat membelokkan arah sehingga terhindar dari batu besar. Agak lama kami renungkan, apa dilajutkan perjalanan ini atau kembali dan akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan dengan lebih berhati-hati walaupun rem salah satu motor ada yang blong. Pukul 00.30 kami sampai di perkampungan terakhir, dan kami titipkan motor disana. Dengan modal HT saya menghubungi rombongan pertama namun tidak dapat terhubung. Sambil jalan menyusuri pantai Bandelait, beberapa panggilan kami lakukan "Bluzzcom" masuk!! namun masih saja belum ada jawaban hingga akhirnya saat kami melalui track batuan karang dan tebing baru terhubung dengan grup pertama. Komunikasi masih belum begitu lancar dan seringnya terputus. Track kali ini memang berat, hampir semua track bikin kami lompat serta memanjat tebing dan karang. Kondisi gelap memang bikin gerak kami agak lambat. Kami berhenti pukul 3 pagi, untuk istirahat. Gak sempat buka tenda, cukup matras kami taruh di atas bebatuan yang lumayan lapang. Jam setengah 6 kami lanjutkan, hingga jam 7 pagi kami tiba di lokasi. Dan... sial!!!! kami tidak bertemu dengan rombongan lainnya padahal bekal dan peralatan mancing ada di mereka. Kemungkinan mereka merubah arah tanpa pemberitahuan ke kami. Sudah capek, lemes, dan tidak ada makan lagi. Hanya modal 2 pancing kami dapat 2 ikan, dan karena tidak ada spare pancing ya sudah kami tidak bisa melanjutkan mancing lagi gara-gara pancing putus kena karang.
Senin, 15 Oktober 2012
Jalan-jalan ke Pulau Harapan, Pulau Bintang, Pulau Gosong, Pulau Bulat, Pulau Kotok dan Pulau Kelapa Dua (Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu)
|
Akhirnya kesampaian juga,.. hehehehe, salah satu dari 12 Taman Nasional di Pulau Jawa yang ingin saya kunjungi, menikmati jalan-jalan dan hemm bicara laut pasti keindahan penghuninya yaitu terumbu karang dan para ikan yang berwarna-warni. Beberapa kali kami rencanakan selalu bermasalah dengan waktu dan niat, kali ini harus... Pilah-pilih mana yang harus kami kunjungi, soalnya kepulauan seribu terdiri dari 342 pulau, buanyaaaak banget!!! Tapi dari banyak pulau itu tidak semua masuk wilayah Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu, akhirnya saya pilih Kepulauan Seribu Utara secara logika jaraknya jauh dari ibukota Jakarta kemungkinan masih alami pikirku. Pulau Harapan lah yang terpilih menjadi tujuan awal kami, karena ini pulau berpenduduk dan menjadi wilayah administrasi Kepulauan Seribu Utara dan pastinya trasportasi menjadi mudah. Segera mengumpulkan pasukan dan terkumpullah 8 orang. Dua hari sebelum keberangkatan, saya menghubungi salah satu agen wisata di Pulau Harapan, bla bla bla OK pokoknya jadi gak pake lama, wkwkwk (temen-temen pada nafsu banget pengen kesana soalnya), paket lengkap 2 hari 1 malam yaitu penginapan, homestay, makan, snorkeling (alat, perahu), hoping island dan guide...
Senin, 08 Oktober 2012
Jalan-jalan ke Balikpapan dan Bontang
Pantai Marina - Bontang |
Jalan-jalan ke Balikpapan dan Bontang ini berawal dari tugas dinas dari kantor, atasan saya menugaskan saya ke Borneo dalam rangka study banding. Bisa dibilang tugas ini mendadak, dibilang demikian karena tugas tersebut saya dapat di sore hari Rabu tanggal 3 Oktober 2012 dan tanggal 5 Oktober 2012 saya sudah harus dilokasi PT. Badak NGL. Segera saya mencari ticket pesawat secara online, akhirnya ticket GA penerbangan siang 13.30 WIB bandara Soekarno Hatta - Sepinggan Balikpapan kami dapat. Oh ya saya ditugaskan bersama satu orang rekan kerja saya untuk sama-sama melaksanakan study banding yang lokasi tepatnya di Kota Bontang Kalimantan Timur. Hari Kamis jam 6 Pagi pada tanggal 4 Oktober 2012 kami berangkat dari Indramayu menuju Gambir dengan menggunakan kereta Cirebon Ekspres, sesampainya di Gambir kami lanjutkan ke Bandara Soeta dengan menggunakan bus DAMRI. Alhamdulillah jalanan Jakarta sedang lancar, dan kami sampai di Bandara terlalu awal. 3 Jam kami menunggu dan kami habiskan untuk makan siang, ngopi, dan check-in. Penerbangan berjalan lancar dan akhirnya pukul 17.00 WITA kami tiba dan segera mencari transportasi Balikpapan - Bontang. Jadwal pesawat tidak ada dan travel juga sudah ketinggalan, datang terlalu sore nih :( . Segera saya menelepon agen travel yang juga menyewakan mobil dan dapat juga akhirnya dengan harga masih terjangkau. Jam 17.30 WITA kami meninggalkan Sepinggan untuk menuju Bontang. Toleh kanan kiri isinya hutan semua dengan jalan yang gelap. Di Samarinda sekitar jam 9 malam kami berhenti sejenak untuk makan malam dan gak pake lama lah, mengingat perjalanan ini membutuhkan waktu 6 jam, hadeeehh!!! Jam 12 malam kami tiba di Kota Bontang dan segera check-in di hotel Bintang Sintuk yang dekat dengan Pupuk Kaltim. Di hotel ini saya bertemu dengan beberapa rekan-rekan satu perusahaan namun beda devisi, yang lebih dulu 4 hari di Bontang untuk study banding namun materinya beda dengan saya.
Senin, 27 Agustus 2012
Jalan-jalan ke Pantai Meru Timur (Teluk Meru Part 2) Taman Nasional Meru Betiri Jawa Timur
Pantai Meru Timur - Taman Nasional Meru Betiri |
SANGARRR!!! kata-kata yang patut kami ucapkan untuk jalan-jalan kali ini yang benar-benar menantang. Jalan-jalan ke Taman Nasional Meru Betiri ini memang kami jadwalkan di liburan lebaran, supaya mudah bagi saya untuk ambill cuti. Beberapa peralatan sudah kami siapkan jauh-jauh hari diantaranya radio komunikasi, kompor tambahan, egg box, carier, pancing, tenda dll. Beberapa hari sebelum keberangkatan kami saling bertemu untuk membicarakan peralatan, logistic dan yang utama adalah kepastian berapa orang yang ikut. Malam harinya pada tanggal 21 Agustus 2012 sudah dapat dipastikan siapa saja yang jadi ikut yaitu saya, Mas Irwan, Mas Anwar, Rohmat, Iril alias Bolot dan Sam si pendatang baru yang ingin sekali mengikuti jalan-jalan kami. Dan kali ini kami punya nama yaitu BluzzCom alias Bluzzukan Community, hehehe. Malam itu kami berkumpul di rumah untuk kembali menata isi tas carier yang kami bawa, dan memastikan kembali bahwa tidak ada yang tertinggal. Sampai tanggal 22 Agustus 2012 dini hari pukul 00.30 kami memulai perjalanan kami dengan mengendarai 3 motor. Kami berhenti di Balung - Jember pukul 01.10 untuk ngopi dan istirahat sambil menghabiskan waktu di tempat saudara saya sampai pukul 02.00 kami lanjutkan perjalanan ke Curah Nongko Ambulu. Pada pukul 03.05 kami berhenti di warung yang satu2nya di daerah itu masih buka. Di warung tersebut kami bertemu kembali dengan Pak Ponimin yang dulu sempat menolong motor Mas Irwan saat mogok. Sambil memesan Mie Rebus kami mengobrol untuk menguak cerita tentang Meru Betiri. Pak Ponimin bercerita mengenai pengalamannya bertemu macan dan beberapa hewan liar lainnya serta pengalaman mancingnya yang seru. Kami banyak bertanya mengenai Teluk Permisan, karena lokasi ini adalah tujuan kami nantinya. Menurut cerita Pak Ponimin, Teluk Permisan pantainya bagus, pasirnya putih, ikannya banyak dan "klo sudah kesana pasti pengen kesana lagi" katanya,jadi penasaran deh!!! dan ada lagi cerita yang bikin kami penasaran yaitu di Bandealit ada pantai pasir putihnya dengan ikan yang melimpah. Wah??? padahal kami sudah 2x kesana belum pernah tahu ada pasir putih. Ternyata lokasi pasir putih tersebut berada di sebelah timur Teluk Bandealit dengan melewati karang yang bisa dikatakan rawan jatuh karena harus memanjat dan loncat melewati karang, namun bisa mudah jika harus memutari hutan yang ada disitu. Selama ini kami selalu menyusuri pantai kearah Barat Teluk Badealit. Tak terasa waktu sudah pagi, pukul 04.15 kami lanjutkan perjalanan menuju Taman Nasional Meru Betiri. Dengan kondisi gelap ditambah jalanan yang rusak agak menyusahkan kami tapi alhamdulillah sampai pukul 06.00 kami sampai di rumah Pak Nurkali. Pak Nurkali ini adalah pemilik rumah yang berada paling dekat dengan hutan yang akan kami lalui dan di rumah Pak Nurkali ini kami pernah menitipkan motor. Orangnya ramah dan yang kami suka adalah ceritanya mengenai Taman Nasional Meru Betiri dengan khas habitat Harimau Jawa-nya. Anaknya Sholihin katanya pernah bertemu Harimau Jawa yang sangat besar sekali menurutnya, wah jadi merinding!!... tantangan nih!! LANJUT!!!!....
Selasa, 31 Juli 2012
Jalan-jalan ke Pulau Biawak - Indramayu Jawa Barat
Pulau Biawak - Indramayu Jawa Barat |
Sudah 3 tahun kami tinggal di Indramayu namun belum pernah ke Pulau Biawak, sungguh sangat menyedihkan :(. Dari dulu hanya rencana-rencana saja tanpa ada realisasi. Kali ini kami benar-benar serius untuk jalan-jalan ke Pulau Biawak. Berawal dari jadwal yang kami tunda gara-gara beberapa teman banyak yang berhalangan dan ditambah lagi kondisi cuaca di laut yang kurang bagus. Akhirnya tanggal 14 Juli 2012 kami berangkat juga dengan menggunakan perahu nelayan Majakerta yang sudah saya kenal sebelumnya. Namun keberangkatan kali ini bukan dari Majakerta tapi dari Parean - Eretan Wetan Indramayu, karena kebetulan perahu nelayan ini lagi sandar disana. Sebenarnya untuk ke pulau Biawak umumnya lewat Pantai Karangsong, pantai Tirtamaya dan pantai Dadap Juntinyuat yang memang sudah banyak perahu yang biasa mengantar wisatawan ke Pulau Biawak. Dari 12 orang yang rencananya ikut trip ini, menjadi 6 orang yaitu Saya, Anas, Brewok, Iqbal, Opik, Nunug, dan lainnya berhalangan. Pagi-pagi sekali kami berangkat dari kota Indramayu dengan diantar teman kami Awank dan pada pukul 05.00 sampai di Parean. Dari Parean 05.30 kami berangkat, awalnya perahu susah keluar karena air masih surut namun kami semua ikut membantu mendorong perahu sampai akhirnya perahu bisa jalan juga. Kami semua awalnya tertidur pulas, tapi ketika terik matahari sudah di atas kepala kami mulai terbangun satu persatu. rasa pusing, mual, haus dan lapar mulai terasa. Satu persatu mulai mabuk laut dan akhirnya ngasih makan ikan a.k.a muntah, hahaha, cuma saya aja yang pertahanannya masih kuat, hehehe. Memang angin laut lagi kencang, otomatis ombak menjadi tinggi dan pastinya perahu yang kami tumpangipun bergoyang terus. Perjalanan ini terasa sangat lama apalagi perahu kami sedikit salah arah dan ditambah lagi belum tahu jalur masuk pelabuhan pulau biawak. Karang dan koral yang terlihat dari permukaan membuat ragu sang nahkoda, takut klo perahunya menghantam karang dan 1 jam lamanya gak jelas muter-muter sekitar pulau Biawak sampai akhirnya kami dituntun perahu lain yang kebetulan mau sandar. Akhirnya penderitaan ini terbayar sudah! air yang jernih, terumbu karang, biawak dan pasir putih menyambut kami. Kami tiba pukul 13.30 siang, bertemu dengan pak Manto (petugas dinas perhubungan navigasi pelayaran dan juga sebagai penjaga pulau Biawak) dan beberapa pengunjung yang sudah duluan sampai sini. Dengan ijin pak Manto kami dipersilahkan mendirikan tenda dekat gerbang masuk, kemudian lanjut membuat makan siang dengan peralatan dan perbekalan yang sudah kami bawa. Badan lemas akibat perjalanan jauh akhirnya pulih kembali setelah perut terisi makanan, hehehe... Oh ya pengunjung juga bisa memanfaatkan fasilitas rumah dinas disini, total yang bisa dipakai ada 4 rumah sudah terisi kasur dan kursi, kemudian ada 2 kamar mandi, dan 1 televisi. Ada juga 3 cottage milik dinas pariwisata namun belum pernah dipakai mungkin alasan beberapa pengunjung yaitu letaknya agak jauh dari rumah pak Manto, ditengah hutan bakau dan waru, dan lagi dekat makam. Listrik disini menggunakan diesel genset yang dinyalakan pada malam hari s/d pagi hari. Saatnya menikmati pulau ini... snorkeling bro!! sudah tidak sabar kami ingin menikmati pemandangan bawah laut sekitar pulau ini. Sebelah kanan pelabuhan jika dari pulau, kita dapat menikmati pemandangan spot terumbu karang yang begitu luas sedangkan sebelah kiri merupakan spot koral dan juga merupakan spot mancing yang bagus di pulau Biawak ini.
Minggu, 29 Juli 2012
Jalan-jalan ke Ranu Kumbolo Semeru
Ranu Kumbolo (2400 Mdpl) - Semeru Lumajang (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) |
Rencana jalan-jalan ke Ranu Kumbolo di Gunung Semeru Lumajang Jawa Timur hampir saja saya batalkan. Berawal dari perubahan jadwal acara Holiday Camp 3 yang diselenggarakan oleh PAS (Pecinta Alam Semeru) yang bermarkas di Senduro Lumajang, yang rencana sebelumnya adalah tanggal 6-8 juli 2012 berubah menjadi tanggal 29 Juni - 1 Juli 2012. Jadwal ini berbenturan dengan jadwal jalan-jalan saya bersama rekan kerja ke Pulau Biawak Indramayu, namun karena rekan kerja saya banyak yang membatalkan dengan berbagai alasan dan juga faktor cuaca di laut yang kurang baik jadi jadwal jalan-jalan ke Pulau Biawak kami tunda. Saya segera memutar arah untuk men-fix-kan ikut menjadi peserta Holiday Camp 3 Ranu Kumbolo. Segera saya menghubungi Ketua PAS dan akhirnya saya terdaftar dalam acara tersebut. Dengan diwakili adik saya Dio, regristasi ke PAS pun terdaftar 4 orang sesuai dengan apa yang saya minta. Tapi 3 dari 4 orang itu belum jelas siapa saja. Selanjutnya saya segera mengurus ijin cuti ke atasan meskipun awalnya sedikit alot, akhirnya surat ijin cuti saya pegang juga. Segera saya pulkam ke Lumajang tanggal 27 juni 2012 dan di Lumajang saya mulai mengumpulkan teman-teman yang sekiranya mau ikut jalan-jalan ke Ranu Kumbolo. Adik saya Dio akhirnya pun ikut di tambah lagi Rohmat, dan sampai hari H jadinya cuma ber-tiga dan masih sisa 1 tiket lagi sebenarnya. Satu hari sebelum berangkat semua perbekalan dan peralatan sudah kami siapkan. Harusnya malam sebelum keberangkatan saya tidur, malah asyik nonton bola Euro 2012 pas tim Jerman vs Italy. Ya sedikit ngantuk saya dan teman-teman berangkat habis Shubuh dari rumah untuk menuju ke Senduro Lumajang pada tanggal 29 Juni 2012. Kami dapat info jam 7 berangkat mangkanya pagi-pagi sekali kami berangkat, eh ternyata molor juga sampai jam 9 lebih. Ternyata peserta ditambah panitia lumayan banyak, terlihat dengan 3 truck yang kami tumpangi lumayan penuh mungkin sekitar 70-80 orang. Dengan 3 truck tersebut kami meluncur dari Senduro menuju desa Ranu Pani. 2 jam akhirnya kami sampai di Ranu Pani yang berada di ketinggian 2200 Mdpl, dan kamipun menunggu panitia untuk mengurus perijinan di pos perijinan TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru). Sambil menunggu kamipun makan siang dengan bekal yang sudah kami bawa dari rumah (lauk serundeng sama kebo'/paru sapi buatan nenek :p). Karena dari Ranu Pani pastinya jalur yang kami pilih melewati Watu Rejeg (jalur yang paling umum). Jam 1 siang tepatnya kami mulai mendaki dengan kondisi jalan berdebu apalagi kena hentakan kaki pasti bertebangan tuh debu dan lagi cukup menanjak, karena saya dibelakang dengan susah payah saya salip satu persatu sampai akhirnya saya terdepan, lumayan bawa carier 60 liter plus matras yang terikat kanan kiri bikin gerak tidak leluasa apalagi ada beberapa jalan yang sempit sehingga saya harus menepi diatas semak-semak atau badan berposisi miring untuk menghindari senggolan dengan pendaki lain saat menyalip atau berpas-pasan. Alhamdulillah nafas sudah lancar lagi tidak perlu susah-susah pake masker debu. Jalur pendakian ini tidak begitu banyak pepohonan kebanyakan adalah ilalang. Meskipun beberapa jalan yang kita lewati terkena terik matahari langsung, tidak begitu membuat kita gerah karena udara dingin sangat terasa. Setelah 1 jam lamanya kepala mulai terasa pusing, waduh ini gara-gara belum tidur sama sekali tadi malem gara-gara nonton bola!! Sejenak saya berisitirahat sambil menunggu 2 orang yaitu Dio dan Rohmat, akhirnya lumayan enakan. Kembali saya percepat langkah saya sembari menyemangati 2 orang ini. Di dalam perjalanan kamipun berkali-kali pas-pasan dengan rombongan lain yang turun atau balik dan juga sudah berapa rombongan yang sudah kami salip. Kami bertiga memang ngebut bisa dibilang sering lari daripada jalan, dengan anggapan cepet nyampe dan segera tidur. Sering kali rombongan pendaki lain yang kami salip menyapa ramah : "waduh, kok ngebut ae mas!!", hehehe test fisik nih... Kadang-kadang saat istirahat kami juga mengobrol dengan beberapa rombongan pendaki lain basa-basi tanya daerah asal dan tukar pengalaman. Sungguh indah pemandangan di perjalanan yang kami lalui, dengan angin yang sejuk terasa sekali saat mulai melewati POS 2. Seringkali juga kami membagi air minum kepada para pendaki lain yang terlihat kelelahan dan stock airnya habis, beberapa diantaranya rombongan pendaki pemula cewek dan cowok usia SMA terihat fisik yang masih kaget dan persiapan perbekalan kurang. Kemudian di POS 3, baru ada sinyal HP tepat di bawah pohon besar dan menjadi satu-satunya spot yang ada sinyal HP sepanjang jalur pendakian di Gunung Semeru, dan mulai di POS 3 ini juga tanjakan lumayan berat meskipun tidak panjang. Sampai di pertengahan POS 3 dengan POS 4 kami disuguhi pemandangan Ranu Kumbolo yang indah dari atas. Akhirnya!! semangat kami bertambah untuk segera sampai. Dari POS 4 mulai turun tajam, dengan berlari kami turun meskipun sesekali terpeleset akhirnya sampai juga dan segera menyentuh air di Ranu Kumbolo untuk membasuh wajah kami yang penuh keringat dan debu. Sungguh dingin dan bersih! Segera kami mendirikan tenda di camping ground yang menurut kami tepat view-nya. Tidak jauh di belakang tenda kami ada shelter berdinding kayu berdiri kokoh yang memang disiapkan untuk pendaki. Klo ada badai, para pendaki memanfaatkannya karena menjadi tempat berlindung yang lebih baik daripada tenda. Toilet juga ada, namun sayang kebersihannya tidak terjaga dengan baik. Setelah tenda selesai kami dirikan segera kami mengisi perut, dan akhirnya bisa memejamkan mata juga dengan cepat. Memang hukum alam klo capek + kenyang pasti cepet tidur. Oh enaknya tidur setelah begadang dan melakukan 3 jam pendakian yang lumayan melelahkan. Oh ya Ranu Kumbolo menurut info memiliki luas 14 Ha atau 14 kali luas Ranu Pani dan Ranu Kumbolo ini berada di ketinggian 2400 Mdpl. Di Ranu Kumbolo bisa terdengar suara angin yang menghantam bukit-bukit dan daun cemara yang sudah berumur tua, dan pas kena kulit kita rasanya cesss (dingin brrr). Permukaan airnya memantulkan pemandangan bukit-bukit dan cemara seakan cermin. Ketika angin mulai kencang, maka permukaan ranu ini akan mulai bergelombang dan tidak sedikit ikan mas (tombro) bermunculan di permukaan.
Langganan:
Postingan (Atom)