"Menggapai harapan setinggi gunung dengan berfikir seluas samudera"

Sabtu, 28 Juli 2012

Jalan-jalan ke Teluk Meru Taman Nasional Meru Betiri

Pantai Meru Barat (Teluk Meru) Taman Nasional Meru Betiri


Jalan-jalan ke Teluk Meru ini sangat menantang karena untuk kesini harus melalui jungle track. Jalan-jalan kali ini kami lakukan ber-enam yaitu saya adik saya Dio, Mas Irwan, Mas Anwar, Rohmat dan Bolot alias Iril dengan mengendarai 3 motor. Rencana awalnya, pagi-pagi sekali setelah shubuh kami berangkat dari rumah (Yosowilangun - Lumajang), namun ada beberapa kendala karena kurang persiapan akhirnya kami berangkat agak siang pukul 06.30. Hari itu tanggal 18 Mei 2012 kami berangkat bersama-sama. Perjalanan kali ini kami sengaja lewat Puger untuk membeli udang sebagai umpan mancing disana. Setelah membeli udang di TPI Puger, kami lanjutkan perjalanan ke Ambulu. Sesampainya di kota Ambulu, kami berhenti untuk membeli bekal yang akan kami bawa ke Teluk Meru seperti mie, air minum, snack, saos, kopi, dll. Kurang lebih 30 menit dari kota ambulu kami memasuki wilayah perkebunan yang namanya Curah Nongko. Disini penduduknya lumayan ramai, di area pasar Curah Nongko kami berhenti untuk sarapan dulu di warung pecel. Setelah sarapan, kami lanjutkan dengan perjalanan yang lumayan mengocok perut. Perjalanan dimaksud adalah perjalanan di wilayah Taman Nasional Meru Betiri dengan jalan yang berbatu, bergelombang dan licin. Konsentrasi, keseimbangan, dan kekuatan otot lengan sangat berpengaruh jika tidak ingin jatuh dari motor. Beberapa kali kami berhenti di daerah Taman Nasional ini sejenak untuk istirahat dan melepas dahaga. Jalan menuju teluk Meru ini sebenarnya sama dengan jalan menuju Pantai Bandealit namun sesampainya di blok Sumbergadung kita harus belok kiri dan klo lurus itu ke Bandealit. Motor kami titipkan di rumah penduduk yang paling deket dengan perbukitan. Ada papan peta TNMB yang menggambarkan jungle track Bandealit - Sukamade, dan menariknya tertulis "Selamat menikmati tantangan. Waduh!!! pikirku... kayaknya emang berat nih jungle tracknya. Ternyata benar, track awal aja kita harus melewati ladang palawija dengan kemiringan 50 derajat ya sekitar 70 meter. Lumayan nih, apalagi tidak ada pohon yang meneduhi kami,..panasnya bro!!! Jungle track ini kami mulai pukul 12 siang loh, pasti panas lah :(. Beberapa dari kami sempat putus asa awalnya, gak kebayang seperti yang diceritakan bapak yang kami titipi motor tadi bilang klo beberapa waktu kemaren ada mahasiswa kampus di Jember melakukan perjalanan ke Teluk Meru dengan menempuh waktu 6 jam lamanya. "Klo penduduk asli sini sih 3-4 jam perjalanan", kata bapak tersebut. Hemm, masa' kalah sama mereka pikirku sembari menyemangati diri dan kami semuanya. Setelah memasuki hutan, terasa sekali keasrian hutan ini, ada beberapa jejak binatang seperti celeng ataupun banteng nampak di jalur yang kami lewati. Suara kepakan sayap burung Rangkok juga sempat beberapa kali mengagetkan kami. Tracknya lumayan licin, karena beberapa hari sebelumnya sempat hujan lebat di daerah ini. Terlihat sekali klo sebenarnya track ini jarang dilewati, masih banyak ilalang dan pohon melintang yang menghalangi perjalanan kami. Katanya cuma 3 bukit?? sempat itu yang kami lontarkan sembari berjalan, rasanya lebih dari 3 bukit ya!! kami harus naik turun beberapa bukit berkali-kali dengan melewati beberapa sungai. Enaknya track ini banyak sumber air yang bersih, sangat beda jika kita mendaki ke gunung. Sering kali kami berhenti di sungai untuk bersih-bersih maupun mengisi stock air minum kami, dan sering kali juga saya terjatuh saat melewati bebatuan sungai yang penuh lumut. Track ini lumayan gelap, karena memang hutannya sangat lebat. Panas terasa saat sampai di Patok 21 yang merupakan puncak bukit tertinggi di track ini. Kami istirahat lumayan lama disini, sampai akhirnya kami sadar klo hari sudah sore dan takut kemaleman di hutan seperti ini. Kami mempercepat langkah, terutama saya dan adik saya dengan tujuan untuk mencari jalur. Oh ya diantara kami belum pernah ada yang kesini, jadi kami harus bener-bener jeli untuk membaca track ini. Dibeberapa titik, kami selalu meninggalkan jejak dengan cara mengikat tali rafia berwarna kuning di ranting-ranting pohon. Kami pikir akan sangat membantu sekali saat perjalanan pulang nantinya akan lebih cepat karena tidak perlu ragu-ragu untuk menentukan jalan. Kami sempat kebingungan menentukan jalan pada saat jalur yang kami lalui bertemu sungai dan sulit mencari tanda-tanda arahnya kemana. Setelah kita perluas radius pencarian jalur ini, akhirnya kita temukan jalan itu. Hampir saja kita tersesat!! kamipun memasuki hutan bambu, hujan mulai turun. Kami berhenti untuk memakai jas hujan namun ternyata setelah kami jalan 15 menit, hujan pun reda. Saya dan adik saya di depan untuk mencari jalan dan memberi tanda jejak tali tersebut. Yang lainnya agak jauh di belakang, saya tambah bersemangat setelah mendengar suara deburan ombak. Saya percepat langkah saya dan akhirnya... oh indahnya Teluk Meru di sore hari tepat 5 jam kami tempuh perjalanan ini (12.00 - 17.00 WIB). Sejenak saya dan adik saya duduk santai di tepi pantai sambil menikmati suasana sore dan menunggu beberapa rekan yang lain yang akhirnya sampai juga dengan selisih 30 menit dari kami. Kami lanjutkan mencari camping ground yang tepat dan segera mendirikan tenda. Di teluk Meru barat ini sebenarnya kurang cocok untuk camping ground namun terlanjur sudah malam. Kami mulai masak dan membuat minuman, beberapa snack juga kami keluarkan dari tas kami. Kami saling cerita tentang pengalaman jungle track saat berangkat tadi. Dominan cerita tersebut isinya keluhan, hahahaha... wajar!! kami memang jarang-jarang atau mungkin sudah cukup lama tidak berpetualang jauh lagi. Malam hari kami habiskan dengan main kartu domino dan ngopi tapi sebagian juga ada yang tidur pulas duluan. Rencana kami untuk mancing di malam hari kami urungkan, takutnya klo ada binatang buas keluar malam-malam apalagi sekeliling kita selain pantai dan muara adalah hutan belantara.



jalan utama Taman Nasional Meru Betiri Jember
Klo musim hujan, ada air terjun kecilnya disini
Jembatan blok Sumbergadung
jungle Track mantap!! pas banyak pohon jeruk hutannya nih


nyiapin tali rafia buat jejak
@ Patok 21













Pagi-pagi sekali kami bangun. Kali ini saya mencoba keberuntungan dengan mancing di muara Teluk Meru Barat. Ya akhirnya saya dapat ikan sejenis kakap yang lumayan besar, yang lain jadi ikut tertarik untuk mancing. Kamipun seakan-akan berlomba dan sampai akhirnya temen-temen tidak ada yang dapat juga. Ikan yang kami dapat cuma itu satu itu tadi, hasil pancingan sang master, wkwkwk... Segera kami siapkan kayu untuk membakar ikan. Walaupun cuma dapat satu, semuanya ikut merasakan, "oh indahnya kebersamaan", *kayak iklan aja, hehehe. Semuanya kayak kucing kelaparan, ya maklum lah dari kemaren makannya mie sama sosis terus.




Mancing mania @ Muara Teluk Meru Barat

Setelah ngopi yang asin (ini gara-gara salah ngambil air di muara, harusnya ambil air sungai di hutan jadinya air payau) dan sarapan "mie lagi!!!" kami lanjutkan perjalanan pulang. Sering kali saya jatuh bangun karena licinnya track namun perjalanan kali ini lebih cepat cuma memakan waktu 4 jam disusul beberapa yang lain selisih setengah dan 1 jam. Ternyata tak cukup disini petualangannya, motor saudara saya tidak mau nyala. Otak-atik sana sini tetep aja! awalnya didorong bergantian namun tenaga sudah habis di jungle track tadi, ya dengan sedikit membayar ongkos akhirnya motor tersebut ditarik oleh penduduk sekitar sampai ke Curah Nongko. Makan malam di Curah Nongko sambil menunggu motor di-service di bengkel, ternyata masih tetep belum bisa. Saya beranjak pulang duluan mengingat besoknya saya masih ada perjalanan panjang ke Semarang. Motor saudara saya ditarik lagi sampai Balung dari Balung ditarik lagi sampai rumah. Apess!!! Ya itulah petualangan kami, yang penting kami dalam keadaan sehat dan selamat sampai rumah. Ke Teluk Meru? Ayo!! kami tidak akan pernah kapok, rencananya ke Teluk Permisan sekalian.

Ngopi di tempat dan waktu yang pas! Teluk Meru bro
Persiapan pulang




JUNGLE TRACK mantap!
 








14 komentar:

  1. keren mas! semoga segera bisa saya menyusul menikmati indahnya meru betiri.

    BalasHapus
  2. Sip mbak. Meru Betiri begitu luas dari Teluk Bandelait Kab Jember s/d Rajegwesi Kab Banyuwangi. Klo suka tantangan, bisa dicoba jungle track-nya, start bisa dari Bandealit ataupun Sukamade. Pengen mudah ya bisa naik perahu.

    BalasHapus
  3. Klo dari sby gimana turun mana naik bus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Naik bus jurusan Ambulu, turun di terminal Ambulu. Cari ojek minta antar ke arah Bandealit lewat Kotta Blatter - Curah Nongko. Jalan mulus berakhir di Curah Nongko selebihnya akan melewati jalan rusak 1,5-2 jam di kawasan TN Meru Betiri. Tidak sampai pantai Bandealit, nanti sebelum jembatan belok kiri ke arah kampung Blok Sumbergadung. Ada sekitar 10 KK di kampung ini, cari rumah pak Nurngali (rumah paling ujung/paling dekat dg hutan), dari pak Nurngali bisa cari info lebih lengkap mengenai jungle track ke Teluk Meru. Normalnya dari rumah pak Nurngali ke Pantai Meru Barat butuh waktu 3-5 jam tergantung fisik. Saran saya mending pakai kendaraan pribadi, bisa motor atau mobil dg ground clearence yg tinggi karena transport umum yang susah.

      Hapus
  4. WAh seru juga ya.. kog itu kayaknya ada fotonya rohmad aak Yosowilagun_Lumajang :D

    BalasHapus
  5. Klo naik motor trail bisa gak langsung nyampe ke pantainya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. gak bisa bro klo pantai Meru, klo ke pantai Bandealit masih bisa

      Hapus
  6. Pantainya wonk jember iqu bro..

    BalasHapus
  7. Pantainya wonk jember iqu bro..

    BalasHapus
  8. Pantainya wonk jember iqu bro..

    BalasHapus
  9. Pantainya wonk jember iqu bro..

    BalasHapus
  10. Pantainya wonk jember iqu bro..

    BalasHapus
  11. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus